Menurut sebuah studi 2104 oleh ilmuwan politik Martin Gilens dan Benjamin Page, mengatakan bahwa Kongres AS meloloskan undang-undang yang menguntungkan 10 persen orang Amerika terkaya lebih sering dari pada langkah-langkah yang menguntungkan 50 persen orang termiskin.
Baca juga: Judas Cradle, Metode Penyiksaan dengan Kursi Piramid, Seperti Apa Itu?
Oligarki biasanya bekerja secara efisien. Kekuasaan ditempatkan di tangan beberapa orang yang keahliannya memungkinkan mereka membuat dan menerapkan keputusan dengan cepat.
Dengan cara tersebut, oligarki lebih efisien dari pada sistem pemerintahan di mana banyak orang harus membuat semua keputusan dalam semua kasus.
Dengan mempercayai kebijaksanaan oligarki yang berkuasa, orang-orang bebas untuk fokus pada karir, keluarga, dan hiburan mereka. Dengan cara ini, oligarki juga dapat memberikan lebih banyak waktu untuk inovasi teknologi.
Karena salah satu tujuan utama oligarki adalah stabilitas sosial, maka keputusan oligarki cenderung konservatif, untuk melestarikan status quo.
Akibatnya, orang cenderung tidak dirugikan oleh perubahan kebijakan yang ekstrem dan berpotensi berbahaya.
Oligarki biasanya meningkatkan ketimpangan pendapatan, karena terbiasa dengan gaya hidup mereka yang mewah dan istimewa. Para pemain oligarki dan rekan-rekan dekat mereka sering mengantongi sebagian besar kekayaan negara secara tidak proporsional.
Oligarki bisa menjadi stagnan. Oligarki cenderung bersifat klan, bergaul hanya dengan orang-orang yang memiliki nilai yang sama.
Meskipun hal ini dapat memberikan stabilitas, hal ini juga mencegah orang-orang dengan ide dan perspektif baru memasuki kelas penguasa.
Oligarki yang mendapatkan terlalu banyak kekuasaan dapat merugikan rakyat dengan membatasi pasar bebas.
Dengan kekuatan tak terbatas, para pemain oligarki dapat membuat kesepakatan di antara mereka sendiri untuk menetapkan harga, menolak manfaat tertentu untuk kelas bawah, atau membatasi jumlah barang yang tersedia untuk masyarakat umum.
Pelanggaran terhadap hukum penawaran dan permintaan ini dapat berdampak buruk pada masyarakat secara luas.
Oligarki dapat menyebabkan pergolakan sosial. Ketika orang menyadari bahwa mereka tidak memiliki harapan untuk bergabung dengan kelas penguasa, mereka mungkin merasa frustrasi yang dapat mengarah pada tindak kekerasan.
Baca juga: Apa Hobi Orang-orang Terkaya di Dunia? Ini Daftar Lengkapnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.