Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Aristokrasi?

Kompas.com - 24/09/2021, 11:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Thoughtco

KOMPAS.com - Dalam pemerintahan ada istilah "Aristokrasi", apakah itu?

Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana orang-orang diperintah oleh sekelompok kecil kelas istimewa yang disebut bangsawan.

Aristokrasi mirip dengan oligarki, karena mereka menempatkan kekuasaan di tangan beberapa orang, tetapi kedua jenis pemerintahan ini berbeda dalam beberapa hal.

Bentuk pemerintahan aristokrasi pernah berlangsung di negara-negara besar, termasuk Inggris, Rusia, dan Prancis, dalam sejarah mereka.

Melansir Thoughtco, istilah aristokrasi berasal dari kata Yunani "aristokratia", yang berarti "memerintah oleh yang terbaik".

Baca juga: Apa Hobi Orang-orang Terkaya di Dunia? Ini Daftar Lengkapnya

Sehingga, orang-orang yang memimpin dalam pemerintahan aristokrasi adalah mereka yang dianggap paling memenuhi syarat untuk mengatur masyarakat karena superioritas moral dan intelektual mereka.

Namun, istilah aristokrasi tidak hanya berlaku untuk kelas penguasa pemerintah, tetapi juga untuk kelas sosial tertinggi (bangsawan) dalam masyarakat tertentu.

Para kaum aristokrasi biasanya memegang gelar kehormatan, seperti Duke, Duchess, Baron, atau Baroness. Orang-orang itu disebut aristokrat, yang bisa menikmati kekuatan politik serta penghargaan sosial dan ekonomi.

Anggota aristokrasi biasnya berasal dari garis keturunan keluarga selama berabad-abad.

Cara ini mencerminkan kepercayaan kuno yang belum tentu benar bahwa anggota keluarga tertentu secara genetik lebih cocok untuk memerintah dari pada yang lain.

Namun, kedudukan sebagai aristokrat bisa juga didapat berdasarkan kecerdasan superiornya, kemampuan kepemimpinan yang terbukti baik, maupun kekayaan mereka.

Di zaman modern, keanggotaan aristokrasi mungkin didasarkan keturunan, kekayaan, status militer atau agama, pendidikan, atau kombinasi dari beberapa hal itu.

Dalam setiap kasus dalam pemerintahan aristokrasi, orang-orang dari kelas umum tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.

Baca juga: Apa Isi Tulisan Tangan Einstein tentang Hidup Bahagia yang Laku Jutaan Dollar AS?

Apa perbedaan aristokrasi dengan oligraki?

Aristokrasi dan oligarki sama-sama suatu bentuk pemerintahan yang mana masyarakat di perintah oleh sekelompok kecil orang. Namun, ada beberapa perbedaan utama.

Yang paling signifikan adalah bahwa aristokrasi “diperintah oleh yang terbaik”, sedangkan oligarki adalah “diperintah oleh segelintir orang”.

Pemerintahan aristokrasi terdiri dari individu-individu yang dianggap paling cocok untuk memerintah karena kebangsawanan mereka, tingkat superioritas moral, dan intelektual yang dianggap diturunkan secara genetik melalui garis keluarga.

Sedangkan, pemerintahan oligarki dipimpin oleh orang-orang yang lebih kaya dan berkuasa dari pada populasi lainnya.

Aristoteles pernah berkata, "...di mana pun orang memerintah dengan alasan kekayaan mereka, apakah mereka sedikit atau banyak, itu adalah oligarki."

Karena pemerintahan aristokrasi biasanya dijamin melalui warisan, aristokrat yang benar cenderung bertindak demi kepentingan terbaik masyarakat.

Sebaliknya, oligarki, yang biasanya bergantung pada cara untuk mempertahankan tingkat kekayaan mereka, maka pemeirntahannya cenderung bertindak berdasarkan kepentingan ekonomi mereka sendiri. Sehingga, oligarki sering dikaitkan dengan korupsi, penindasan, dan tirani.

Baca juga: Diandalkan Kerajaan Inggris, Seperti Apa Kehebatan Pasukan Gurkha?

Negara aristokrasi saat ini

Di zaman modern kini, masih ada di sebagian besar negara yang menggunakan bentuk pemerintahan aristokrasi. Namun, mereka hanya memiliki sedikit pengaruh politik

"Zaman keemasan" pemerintahan aristokrat paling baik dicirikan oleh aristokrasi Inggris, Rusia, dan Perancis.

Aristokrasi Inggris

Meskipun telah kehilangan sebagian besar kekuatan politik monarki aslinya, aristokrasi Inggris terus berkembang hingga hari ini sebagaimana tercermin dalam sejarah Keluarga Kerajaan Inggris.

Sekarang dikenal sebagai "sistem gelar bangsawan", aristokrasi Inggris dimulai pada akhir Penaklukan Norman pada 1066.

Ketika itu, William "Sang Penakluk", Raja William I, membagi tanah menjadi rumah-rumah bangsawan yang diawasi oleh bangsawan Norman, yang sering juga menjabat sebagai penasihat raja terdekat.

Pada pertengahan abad ke-13, Raja Henry III mengumpulkan para bangsawan untuk membentuk dasar yang sekarang dikenal sebagai House of Lords atau House of Peers.

Pada abad ke-14, House of Commons, dengan perwakilan terpilih dari kota-kota dan pemerintahan lokal (shire), bergabung dengan bangsawan turun-temurun di House of Lords untuk membentuk Parlemen Inggris.

Keanggotaan dalam aristokrasi Inggris terus ditentukan oleh sistem turun-temurun sampai akhir 1950-an.

Baca juga: Judas Cradle, Metode Penyiksaan dengan Kursi Piramid, Seperti Apa Itu?

Aristokrasi Rusia

Aristokrasi Rusia muncul selama abad ke-14 dan memegang jabatan kekuasaan dalam pemerintahan Kekaisaran Rusia sampai Revolusi Rusia 1917.

Pada abad ke-17, para pangeran, raja, dan bangsawan lain dari aristokrasi Rusia merupakan mayoritas pemilik tanah.

Dengan kekuatan ini, mereka menjadikan pasukan Darat mereka sebagai kekuatan militer utama Kekaisaran Rusia.

Pada 1722, Tsar Peter Agung mengubah sistem kenaikan pangkat menjadi keanggotaan dalam aristokrasi dari sistem berdasarkan warisan leluhur menjadi sistem berdasarkan nilai layanan nyata yang diberikan kepada monarki.

Pada 1800-an, kekayaan dan pengaruh aristokrat Rusia telah berkurang karena gaya hidup mereka yang mewah dan manajemen perkebunan yang buruk, dikombinasikan dengan serangkaian undang-undang yang membatasi kekuatan politik mereka.

Semua kelas bangsawan dan aristokrasi Rusia dihapuskan setelah Revolusi 1917. Banyak keturunan mantan bangsawan Rusia tetap tinggal di Rusia, hidup sebagai pedagang, warga biasa, atau bahkan petani.

Sementara beberapa orang keturunan budak, seperti ayah Vladimir Lenin, mendapat pendidikan formal kaum bangsawan.

Banyak anggota aristokrasi yang melarikan diri dari Rusia setelah Revolusi menetap di Eropa dan Amerika Utara, di mana mereka mendirikan asosiasi yang didedikasikan untuk melestarikan warisan budaya mereka.

Aristokrasi Perancis

Muncul selama Abad Pertengahan, bangsawan aristokrasi Perancis tetap berkuasa sampai Revolusi Perancis berdarah pada 1789.

Sementara itu pada masa keemasannya, keanggotaan dalam aristokrasi Perancis sebagian besar diwariskan, beberapa bangsawan ditunjuk oleh monarki, atau memperoleh keanggotaan melalui pernikahan.

Anggota aristokrasi Perancis menikmati hak eksklusif dan hak istimewa, termasuk hak untuk berburu, memakai pedang, dan memiliki tanah.

Aristokrat juga dibebaskan dari membayar pajak properti. Juga, posisi agama, sipil, dan militer tertentu disediakan untuk bangsawan.

Sebagai imbalannya, bangsawan diharapkan untuk menghormati, melayani, dan menasihati raja, dan untuk melayani di militer.

Setelah hampir musnah selama Revolusi 1789, aristokrasi Perancis dipulihkan pada 1805 sebagai kelas bergelar elit, tetapi dengan hak istimewa yang sangat terbatas.

Namun, setelah Revolusi 1848, semua hak istimewa aristokrat dihapuskan secara permanen. Gelar turun-temurun tanpa hak istimewa tetap terus diberikan sampai 1870.

Saat ini, keturunan bangsawan Perancis yang bersejarah mempertahankan gelar leluhur mereka hanya sebagai kebiasaan sosial.

Baca juga: Sejumlah Skenario yang Bisa Runtuhkan Rezim Korea Utara, Apa Saja?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Thoughtco
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com