Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/09/2021, 08:22 WIB

Akhir dari Unit 731

Pada Agustus 1945, setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom Amerika, Tentara Soviet telah menginvasi Manchuria dan memusnahkan Tentara Jepang, Jepang menyerah pada Sekutu.

Kaisar Jepang Hirohito membacakan pernyataan menyerahnya yang terkenal melalui radio, "Siaran Suara Kaisar" atau Gyokuon-hoso, Unit 731 secara resmi dibubarkan.

Pada saat itulah, para ilmuwan menghancurkan bukti-bukti kebiadaban eksperimen Unit 731.

Namun menurut laporan, beberapa hewan uji yang terinfeksi dilepaskan, dan diyakini sebagai akibatnya setidaknya 30.000 orang meninggal karena wabah di daerah Pingfang dalam 3 tahun pertama setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Sesuai laporan pada 1945, Jenderal AS Douglas McArthur yang telah menerima data intelijen tentang pekerjaan Unit 731 dari dokumen rahasia, kemudian memberikan Shiro Ishi dan rekan-rekannya kekebalan dari penuntutan, dengan imbalan dokumen ilmiah mereka.

Melansir We Are The Mighty, dokumen rahasia Unit 731 didapatkan Douglas McArthur melalui "Operation Paperclip", setelah akhir Perang Dunia II.

Operation Paperclip adalah sebuah program rahasia Joint Intelligence Objectives Agency (JIOA) yang dilaksanakan oleh agen khusus CIC untuk mengumpulkan dan merekrut ilmuwan dan insinyur sebagian besar dari Jerman yang berjumlah sekitar 1.600 orang, yang terjadi antara tahun 1945 dan 1959 oleh Amerika Serikat.

Melalui Operation Paperclip tersebut para ilmuwan Unit 731 diberi kekebalan dari penuntutan, dan kekejaman mereka ditutup-tutupi dengan imbalan akses eksklusif ke temuan eksperimen Unit 731 selama Perang Dunia II.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak anggota Unit 731 ditangkap oleh Tentara Merah Soviet dan diadili di Pengadilan Kejahatan Perang Khabarovsk.

Pada 2017, penyiar nasional Jepang NHK telah merilis sebuah film dokumenter yang merinci kekejaman Unit 731. Film dokumenter seketika menyebabkan kegemparan besar di Jepang pada waktu itu.

Baca juga: 6 Penemuan Penting Masa Perang Dunia II, dari Vaksin hingga Radar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke