Dalam sebuah laporan New York Times, seorang mantan anggota Unit 731, dengan syarat anonim, telah menjelaskan bahwa mereka biasa membedah dan memutilasi tahanan saat mereka berteriak.
Disebutkan oleh Opindia, tujuan dari Unit 731 melakukan pembedahan tanpa anestesi adalah seringkali untuk mempelajari penyebaran patogen dalam organ internal subjek penelitian, saat mereka masih hidup.
Ribuan pria dan wanita, sebagian besar tahanan komunis China, serta anak-anak, dan petani tua, yang terinfeksi penyakit seperti kolera dan wabah, tubuhnya akan dibedah untuk diambil organnya.
Kemudian organ mereka diambil untuk diperiksa sebelum mereka meninggal karena pennyakit itu, untuk mempelajari efek penyakit tanpa dekomposisi yang terjadi setelah kematian.
Unit 731 sering kali akan mengamati perkembangan gangrene dari "subjek penelitian" yang memiliki anggota badan cacat karena diamputasi.
Disebutkan All Thats Interesting, ketika tubuh seorang subjek penelitian habis atau mungkin tidak lagi menarik, biasanya mereka akan ditembak atau dibunuh dengan suntikan mematikan, beberapa juga dikubur hidup-hidup setelah diamputasi oleh Unit 731.
Tak satu pun dari tawanan baik China, Mongolia, Korea, atau Rusia yang masuk ke Unit 731 akan keluar dengan selamat.
Baca juga: Kisah Misteri: Bagaimana George HW Bush Lolos dari Kanibalisme Jepang dalam Perang Dunia II
Di dalam Unit 731 juga dilakukan pengetesan senjata api untuk mengukut efektivitas berbagai senjata Angakatan Darat Jepang.
Unit 731 menggiring para tahanan bersama-sama pada jarak tembak, yang kemudian ditembak dari berbagai jarak dengan berbagai senjata milik Angakatan Darat Jepang, seperti pistol Nambu 8mm, senapan bolt-action, senapan mesin, dan granat.
Pola dan kedalaman luka kemudian dibandingkan antara tubuh tahanan yang meninggal seketika dan yang sekarat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.