Sebelum Malcolm X menjadi aktivis Afrika-Amerika terkenal, ia memiliki masa kecil yang bergejolak dengan kekerasan.
Malcolm X lahir dengan nama Malcolm Little pada 1925 di Nebraska. Pada usia 6 tahun ia mengalami tragedi, di mana ayahnya tewas dalam kecelakaan di trem Michigan, yang dicurigai disabotase oleh supremasi kulit putih setempat.
Keluarga Little menghabiskan beberapa tahun berikutnya dalam kemiskinan yang mengerikan, membuat Malcolm harus berpindah dari panti asuhan satu ke satunya.
Sementara, ibunya tinggal di panti jompo, tetapi kemudian harus dipindahkan ke rumah sakit jiwa negara bagian Nebraska setelah menderita gangguan psikologis.
Pada 1941, Malcolm yang berusia 15 tahun berhenti sekolah dan pindah untuk tinggal bersama saudara tirinya.
Dia kemudian sempat berkecimpung dalam perdagangan narkoba dan kejahatan kecil, dan pada 1946 dia ditangkap karena perampokan dan dijatuhi hukuman penjara.
Selama 7 tahun bertugas di balik jeruji besi, dia bergabung dengan Nation of Islam dan setelahnya ia memiliki julukan Malcolm X.
Setelah dibebaskan dari penjara pada 1952, pria yang memiliki masa lalu yang pahit ini memulai karir menjadi seorang aktivis persamaan hak untuk orang kulit hitam, dan menjadi tokoh sejarah yang kontroversial di Amerika Serikat.
Baca juga: Mao Zedong: Tokoh Besar Sejarah China Modern dan Ahli Teori Komunis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.