Salah satu penerus Manelik, Kaisar Haile Selassie, memanfaatkan kemenangan atas Italia untuk mendirikan Organisasi Uni Afrika -- sekarang bernama Uni Afrika -- dan menjadikan ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, sebagai markas organisasi kerja sama regional ini.
Saat meluncurkan Organisasi Uni Afrika pada 1963, Selassie mengatakan, "Kebebasan kita tidak ada artinya kecuali jika semua negara Afrika bebas [dari penjajahan]."
Ketika itu memang hampir semua benua ini dikuasai oleh kekuatan Eropa.
Ia mengundang para pejuang kemerdekaan di Afrika untuk mengikuti pelatihan di Ethiopia, termasuk Nelson Mandela dari Afrika Selatan.
Mandela diberi paspor Ethiopia yang memungkinkannya melakukan perjalanan ke seluruh kawasan di benua pada 1962.
Ia pernah menulis bahwa Ethiopia memiliki tempat yang sangat mendalam dalam dirinya.
Baca juga: 2 September dalam Sejarah: Berakhirnya Perang Dunia II pada 1945
Saat sejumlah sahabat Nabi Muhammad menghadapi persekusi di Mekkah pada abad ke-7, Nabi meminta mereka untuk hijrah ke Abyssinia.
Nabi Muhammad mengatakan di Abyssinia ada seorang raja yang tidak mentolerir ketidakadilan. "... di sana ada seorang raja yang tak seorang pun dizalimi di sisinya, pergilah ke negerinya...," demikian kata Nabi Muhammad.
Nabi sedang dalam fase menyebarkan Islam di Mekkah dan aktivitasnya ini dianggap sebagai ancaman oleh para penguasa di kota itu.
Atas nasihat Nabi, sekelompok kecil sahabat hijrah ke kerajaan Aksum yang wilayahnya mencakup kawasan yang saat ini bernama Ethiopia dan Eritrea.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.