Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Macam Tradisi Aneh Pernikahan di Seluruh Dunia, dari Ludahi Pengantin hingga Dilarang ke Kamar Mandi

Kompas.com - 13/09/2021, 05:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Aktris Bollywood dan pemenang Miss World 1994, Aishwarya Rai Bachchan, salah satu wanita India yang menjalani kumbh vivah sebelum menikah dengan aktor Abhishek Bachchan pada 2007.

5. Jerman: memecahkan barang pecah belah

Di Jerman ada tradisi yang mana pada malam menjelang penikahan, para tamu dari pasangan itu akan berkumpul di rumah calon mempelai wanita untuk memecahkan barang pecah belah.

Tradisi tersebut dikenal dengan sebutan Polterabend, yang diyakini akan membawa keberuntungan bagi pengantin.

Pasangan pengantin itu kemudian diharuskan membersihkan puing-puing barang itu bersama untuk menunjukkan bahwa dengan bekerja sama, mereka dapat mengatasi tantangan apa pun yang dihadapi dalam kehidupan pernikahan.

Baca juga: Tradisi 1 Istri Banyak Suami di Himalaya, Dipicu Faktor Ekonomi dan Lahan

6. China: menangis

Jika umumnya menangis di acara pernikahan itu terjadi secara alami karena luapan rasa haru, beda di beberapa daerah di China.

Ada tradisi yang mengharuskan mempelai wanita menangis satu jam setiap hari selama sebulan, sebelum hari pernikahan.

Sepuluh hari dalam masa ritual itu, calon mempelai wanita harus menangis dengan ibunya, dan 10 hari selanjutnya neneknya bergabung, lalu akhirnya semua anggota keluarga wanita menangis bersama.

Tradisi aneh itu disebut Zuo Tang di Provinsi Sichuan barat. Ritual ini dikatakan berasal dari era Negara-negara Berperang China, ketika ibu dari seorang putri Zhao menangis di pernikahannya.

7. Perancis: sajian untuk pengantin baru di dalam pispot

Dalam resepsi pernikahan tradisional orang Perancis, para tamu akan mengumpulkan sisa makanan dan minuman.

Lalu, menempatkannya ke dalam pispot untuk disajikan kepada pengantin baru, yang seharusnya memberi mereka energi untuk malam pernikahan mereka.

Saat ini, pengantin biasanya disuguhi campuran cokelat dan sampanye yang sedikit lebih menarik.

8. Swedia: mencium pengantin

Pada resepsi pernikahan pasangan pengantin baru di Swedia, ada tradisi jika pengantin pria harus meninggalkan ruangan, tamu pria diizinkan untuk mencium pengantin wanita.

Demikian pula, jika pengantin wanita meninggalkan pesta, tamu wanita bisa mencium pengantin pria.

Baca juga: Tradisi Unik Cimburijada Bosnia: Masak dan Makan Telur Orak-arik Bersama

9. Mongolia: hati ayam

Sebelum pasangan pengantin mentapkan tanggal pernikahan, pasangan dari suku Daur di Mongolia Dalam China harus menjalankan tradisi aneh, yaitu membunuh seekor anak ayam.

Pasangan itu mengambil pisau dan bersama-sama membunuh anak ayam itu, lalu mengambil usus dan melihat hatinya.

Jika hati anak ayam dalam kondisi sehat, pasangan dapat menetapkan tanggal pernikahan mereka, tetapi jika mereka menemukan bahwa hati anak ayam berkualitas buruk atau sakit, mereka harus mengulangi prosesnya sampai mereka menemukan hati yang sehat.

10. Indonesia dan Malaysia: dilarang ke kamar mandi

Anggota masyarakat suku Tidong di Indonesia dan Malaysia menjalankan tradisi aneh yang tidak membolehkan pengantin meninggalkan rumah mereka atau menggunakan kamar mandi selama tiga hari penuh setelah upacara pernikahan.

Tradisi ini sampai dijaga dengan ketat dan hanya diperbolehkan sedikit makan dan minum.

Dikatakan, jika ritual ini tidak dijalankan, kedua mempelai akan dinodai dengan nasib buruk yang sering mengakibatkan perselingkuhan, putusnya pernikahan mereka, atau kematian anak-anak mereka.

Baca juga: Tradisi Ekstrem Suku Mursi: Taruh Piring di Bibir, Simbol Harga Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com