Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kisah Menarik Soal Alexander Agung, Murid Aristoteles hingga Jasad yang Diawetkan di Tong Madu

Kompas.com - 12/09/2021, 23:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Hidup dari 356 hingga 323 SM, Alexander Agung dikenang sebagai tokoh sejarah pemersatu Yunani kuno yang riwayatnya diliputi sejumlah fakta dan fiksi.

Namun, berikut ada 8 kisah fakta besar menarik dari kehidupan pemimpin Makedonia yang menyatukan Yunani, dilansir dari History:

Baca juga: 10 Pemimpin Terhebat dalam Sejarah Peradaban Dunia dari Alexander Agung hingga Raja Tut

1. Alexander Agung murid Aristoteles

Ayah Alexander, Philip II dari Makedonia, membayar Aristoteles, salah satu filsuf terbesar dalam sejarah untuk mendidik pengeran yang saat itu berusia 13 tahun.

Sedikit yang diketahui tentang bimbingan 3 tahun yang diberikan Aristoteles kepada Alexander, tetapi pemuda itu menjadi tertarik dengan Diogenes dari Sinope, dan mencari pertapa terkenal itu.

Diogenes dari Sinope adalah seorang filsuf aliran sinisme yang menolak adat istiadat sosial dan tidur di tong besar.

Alexander mendekati pemikir ini alun-alun kota, tempat ia tinggal, Alexander kemudian bertanya kepada Diogenes, apakah ada sesuatu yang bisa dia lakukan dengan kekayaan yang besar untuknya.

“Ya,” jawab Diogenes, “Minggir, kamu menghalangi matahariku.”

Alexander terpesona oleh penolakan Diogenes dan berkata, "Jika saya bukan Alexander, saya akan menjadi Diogenes."

Beberapa tahun kemudian, di India, Alexander menghentikan penaklukkan dari kampanye militernya untuk berdiskusi panjang lebar dnegan para gymnosophists, "filsuf telanjang" dari agama Hindu atau Jain yang menhindari kesombongan manusia dan pakaian.

2. Selama 15 tahun Alexander Agung tak terkalahkan

Taktik dan strategi militer Alexander Agung masih dipelajari di akademi militer hingga saat ini.

Dari kemenangan pertamanya pada usia 18 tahun, Alexander Agung memperoleh reputasi yang mampu memimpin pasukannya untuk berperang dengan kecepatan yang mengesankan, memungkinkan pasukan yang lebih kecil untuk mencapai dan menghancurkan garis musuh sebelum musuhnya siap.

Setelah mengamankan kerajaannya di Yunani, pada 334 SM, Raja Kekaisaran Terbesar zaman kuno ini menyeberang ke Asia (sekarang Turki) di mana ia memenangkan serangkaian pertempuran dengan Persia di bawah Darius III.

Titik kekuatan tempur pemimpin kekaisaran adalah barisan pasukan Makedonia berkekuatan 15.000 orang, yang unit-unitnya menahan pasukan Persia dengan menggunakan tombak sepanjang 20 kaki, yang disebut sarissa.

Baca juga: Alexander Agung, Pemimpin Makedonia Kuno yang Menyatukan Yunani

3. Alexander Agung namai 70 kota berdasarkan namanya dan kudanya satu

Berkuasa dari 336 SM hingga 323 SM, Alexander Agung menandai penaklukkannya dengan mendirikan puluhan kota (yang biasanya dibangun di sekitar benteng militer sebelumnya), yang selalu ia beri nama Alexandria.

Kota Alexandria yang paling terkenal adalah yang didirikan di muara Sungai Nil pada 331 SM, saat ini menjadi kota terbesar kedua di Mesir.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com