Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kisah Menarik Soal Alexander Agung, Murid Aristoteles hingga Jasad yang Diawetkan di Tong Madu

Kompas.com - 12/09/2021, 23:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber History

Kota Alexandria lainnya berada di Turki, Iran, Afghanistan, Tajikistan, dan Pakistan saat ini, menurut rekam jejak kemajuan pasukan Makedonia miliknya.

Di dekat lokasi pertempuran di sungai Hydaspes, kemenangan paling mahal dari kampanyenya di India, Alexander mendirikan kota Bucephala.

Kota itu dinamai berdasarkan kuda kesayangannya, yang terluka parah dalam pertempuran itu.

4. Alexander Agung nikahi istrinya, Roxanne, setelah cinta pada pandangan pertama

Setelah penangkapan yang spektakuler di Sogdian Rock pada 327 SM, sebuah benteng gunung yang tampaknya tak tertembus, Alexander Agung yang berusia 28 tahun mengamati para tawanannya ketika Roxanne, putri remaja seorang bangsawan Baktria, menarik perhatiannya.

Segera setelah itu, mereka menikah dalam upacara pernikahan tradisional. Raja Makedonia ini mengiris sepotong roti menjadi 2 dengan pedangnya, dan membaginya dengan pengantin barunya.

Beberapa bulan setelah kematian Alexander Agung, Roxanne melahirkan putra tunggal mereka, Alexander IV.

Baca juga: Mengapa Filsuf Yunani Kuno Pythagoras Larang Pengikutnya Makan Kacang?

5. Jasad Alexander Agung yang bau harum

“Lives of the Noble Greeks and Romans” karya Plutarch, yang ditulis 400 tahun setelah kematian Aleksander, melaporkan bahwa “bau yang paling menyenangkan” terpancar dari kulit Aleksander.

“Napas dan seluruh tubuhnya begitu harum hingga mengharumkan pakaian yang dia kenakan."

Detail penciuman seperti itu adalah bagian dari tradisi, yang dimulai selama masa hidup Alexander Agung, yang mengganggap dirinya raja penakluk layaknya dewa.

Pemimpin Makedonia ini sendiri secara terbuka menyebut dirinya Anak Zeus saat berkunjung ke Siwah pada 331 SM.

6. Alexander Agung berpakaian Persia

Setelah 6 tahun melakukan serangan menaklukkan ekaisaran Persia, pada 330 SM Alexander Agung  merebut Persepolis, pusat budaya Persia yang sudah lama ada.

Menyadari bahwa cara terbaik untuk mempertahankan kendali atas Persia adalah dengan bertindak melebur, Alexander mulai memakai pakaian tradisionalnya, tunik bergaris, korset, serta mahkota kerajaan Persia.

Hal itu sempat membuat kecewa para puritan budaya di Makedonia.

Pada 324, Raja Makedonia mengadakan pernikahan massal di kota Susa, Persia, di mana ia mendorong 92 orang terkemuka Makedonia untuk mengambil istri dari bangsa Persia. Alexander Agung sendiri menikahi dua wanita Persia, yaitu Stateira dan Parysatis.

Baca juga: [Cerita Dunia] Bangkai Kapal Utuh Tertua di Dunia dari Yunani Kuno Karam di Laut Hitam

7. Kematian Alexander Agung

Pada 323 SM, Alexander Agung jatuh sakit setelah menenggak semangkuk anggur di sebuah pesta. Dua pekan kemudian, penguasa berusia 32 tahun itu meninggal.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com