Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah, dari Thailand hingga Afghanistan

Kompas.com - 12/09/2021, 20:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Ada 10 negara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing, baik Eropa atau negara lain, dan semuanya berada di Asia.

Daftar negara mana yang tidak pernah dijajah ini tersebar mulai Thailand di tenggara hingga negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Iran, dan Afghanistan.

Berikut adalah daftar negara tidak pernah dijajah yang dihimpun dari World Atlas.

Baca juga: 10 Standar Kecantikan dan Kejantanan yang Berkelas dari Zaman Kuno

1. Arab Saudi

Ibu kota Arab Saudi, Riyadh.AFP PHOTO/FRANCK FIFE Ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Urutan pertama dalam daftar negara yang tidak pernah dijajah ini adalah Arab Saudi, yang sejak dulu diperintah oleh para pemimpin dari wilayahnya sendiri.

Pada abad ke-16, Kekaisaran Ottoman menguasai sebagian besar Arab Saudi dan tetap berkuasa sampai 1918. Selama kekuasaan itu, keluarga kerajaan Saudi mulai berjuang menguasai negara.

Gerakan politik ini bertepatan dengan Perang Dunia 1 ketika Inggris berperang melawan Kekaisaran Ottoman.

Untuk melemahkan Kekaisaran, Inggris memberikan dukungan dalam pemberontakan pan-Arab. Pada akhir perang, Ottoman kehilangan kendali atas Arab Saudi dan meninggalkannya.

2. Iran

Ilustrasi Iran, bendera IranShutterstock Ilustrasi Iran, bendera Iran
Negara mana yang tidak pernah dijajah selanjutnya adalah Iran.

Dulu Inggris dan Rusia tertarik mengendalikan Kekaisaran Persia, yang sekarang menjadi Iran.

Rusia berhasil merebut beberapa wilayah utara (sekarang salah satunya adalah Turkmenistan) pada abad ke-19. Demikian juga, pasukan Inggris memperoleh kekuasaan di timur Kekaisaran Persia, dekat Pakistan saat ini.

Waktu itu sebagian besar Iran berada di bawah kekuasaan Dinasti Qajar, yang meminjam uang dari bank-bank Eropa.

Namun, karena tidak dapat melunasi, Pemerintah Inggris dan Rusia sepakat bahwa mereka akan mengontrol dan membagi pendapatan Persia dari berbagai sumber.

Kekaisaran Persia tidak pernah menyetujuinya, sehingga mencegah negara tersebut dijajah secara resmi.

Baca juga: 10 Pemimpin Terhebat dalam Sejarah Peradaban Dunia dari Alexander Agung hingga Raja Tut

3. Jepang

Ilustrasi keramaian di Shibuya, JepangPixabay.com/cegoh Ilustrasi keramaian di Shibuya, Jepang
"Negeri Sakura" juga mampu melawan penjajahan Eropa. Sebaliknya, pemerintahnya dapat membentuk pengaruh yang kuat di Taiwan, Korea, dan Sakhalin Selatan.

Pemerintah Jepang menyadari ancaman invasi Barat dan sebagai tanggapan, memprakarsai Restorasi Meiji tahun 1868.

Reformasi sosial dan politik ini mempersiapkan negara untuk berhasil mengalahkan Qing China selama Perang China-Jepang Pertama.

Ketika Rusia kemudian menyerang, pasukan Jepang siap dan memenangi Perang Rusia-Jepang tahun 1905.

Selama Perang Dunia II, Jepang mengambil keuntungan untuk mencaplok Korea dan Manchuria, menjadi kekuatan kolonial juga.

4. Korea

Ilustrasi Korea Selatan - Deretan rumah tradisional Korea bernama hanok di Bukchon Hanok Village, Korea Selatan.SHUTTERSTOCK / CJ Nattanai Ilustrasi Korea Selatan - Deretan rumah tradisional Korea bernama hanok di Bukchon Hanok Village, Korea Selatan.
Alih-alih jatuh di bawah kendali Eropa, Korea diperintah oleh kekuatan Asia.

Korea dikuasai Qing China sampai 1895 ketika Pemerintah Jepang mengambil alih kendali setelah menang Perang Sino-Jepang Pertama.

Itu adalah kolonisasi resmi pertama Jepang pada 1910, sehingga Korea dapat dikatakan sebagai negara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa.

5. Thailand

Ilustrasi Thailand - Pemandangan Phuket Big Buddha di Phuket, Thailand.SHUTTERSTOCK / By thaisign Ilustrasi Thailand - Pemandangan Phuket Big Buddha di Phuket, Thailand.
Selama abad ke-19, Thailand yang saat itu adalah Kerajaan Siam, menjadi buffer state (negara pemisah/penyangga) dua kekuatan besar di sekelilingnya.

Kerajaan Siam terletak di antara Indo-China yang dikuasai Perancis (sekarang menjadi Vietnam, Laos, dan Kamboja) serta Burma (kini Myanmar) yang dikuasai Inggris.

Raja Chulalongkorn mengadopsi beberapa kebiasaan Eropa dan menerapkan teknologi Benuar Biru untuk mencegah penjajahan.

Upaya diplomatiknya membantu Siam memiliki hubungan dekat dengan Inggris dan Perancis, sehingga mencegah sebagian besar kerajaannya jatuh di bawah kekuasaan Eropa.

Baca juga: Kisah Perang: Kenapa Thailand Tidak Pernah Dijajah?

6. China

Ilustrasi bendera China.SHUTTERSTOCK Ilustrasi bendera China.
Saat negara-negara Eropa berupaya menguasai dunia, Kekaisaran China adalah kekuatan yang sangat besar, sering dibandingkan dengan Kekaisaran Ottoman.

Ukuran negara yang sangat besar membuat China sulit dijajah. Inggris dan Perancis, alih-alih mendapatkan kekuasaan kolonial, hanya bisa menguasai impor dan ekspor China.

Melihat hal tersebut, AS, Rusia, dan Italia juga menginginkan hal yang sama.

Alih-alih dijajah, wilayah pesisir China dibagi untuk para kekuatan Barat, menyebabkan Dinasti Qing kehilangan sebagian, tetapi tidak semua kendalinya.

7. Afghanistan

Bendera Afghanistan.Anadolu Agency Bendera Afghanistan.
Afghanistan, seperti Kekaisaran Persia, menarik perhatian pasukan Inggris dan Rusia.

Akan tetapi, militer Afghanistan dapat menaklukkan tentara Inggris dalam Perang Anglo-Afghanistan Pertama tahun 1839.

Pasukan Inggris sekali lagi berusaha menguasai Afghanistan dalam Perang Anglo-Afghanistan Kedua, 1878-1880.

Selama perang tersebut, Inggris mampu menegosiasikan kontrol hubungan luar negeri Afghanistan, sedangkan Afghanistan mempertahankan kontrol domestik.

8. Nepal

Dalam foto file 12 November 2015 ini, Puncak Gunung Everest terlihat dari jalan menuju Kalapatthar di Nepal. AP PHOTO/TASHI SHERPA Dalam foto file 12 November 2015 ini, Puncak Gunung Everest terlihat dari jalan menuju Kalapatthar di Nepal.
Selama 1814 hingga 1816, pasukan militer Nepal bertempur dalam Perang Anglo-Nepal. Namun, British East India Co memiliki pasukan yang lebih besar dan mampu menguasai sekitar 30 persen wilayah Nepal.

Dalam hal ini, fitur geografis negara itu menguntungkannya dan pegunungan menghalangi perjalanan Inggris.

Tidak mau menghadapi medan yang berat, pasukan Inggris meninggalkan Nepal sebagai negara merdeka, menciptakan zona perbatasan untuk India yang masih diduduki Inggris.

Selain itu, tentara Inggris terkesan dengan kemampuan militer pasukan Gurkha dan merekrut mereka untuk menjadi tentara kolonial.

Baca juga: 10 Sikap Toleransi Genghis Khan di Balik Kekejaman Perang Pasukan Mongol

9. Bhutan

Bandara Paro di BhutanReader's Digest Bandara Paro di Bhutan
Bhutan, seperti Nepal, terletak di pegunungan Himalaya, yang membuatnya menjadi medan sulit untuk diinvasi.

Selama 1772-1774, militer Inggris bertempur dan menguasai beberapa wilayah kecil Kerajaan Bhutan. Namun, kontrol ini coba dinegosiasi oleh Bhutan.

Sebagai imbalan untuk pemindahan pasukan Inggris, Kerajaan Bhutan setuju untuk membayar mereka 5 kuda dan memberi kendali atas industri penebangannya.

Meski ada perjanjian ini, kedua negara berada dalam ketidaksepakatan perbatasan yang konstan sampai 1947, ketika India memperoleh kemerdekaannya dan pasukan Inggris menarik diri dari daerah tersebut.

10. Ethiopia

Addis Ababa, ibukota Ethiopia.SHUTTERSTOCK Addis Ababa, ibukota Ethiopia.
Negara yang tidak pernah dijajah berikutnya adalah Ethiopia, yang berhasil mempertahankannya dari invasi bangsa Eropa pada 1880-1914.

Saat itu orang-orang Eropa saling bersaing untuk menyerang dan menjajah negara-negara di Afrika.

Pada akhir periode invasi, sekitar 90 persen Afrika dijajah oleh negara-negara Eropa.

Pada tahun 1867, Raja Tewodros menulis korespondensi dengan Ratu Victoria dari Inggris, yang tidak pernah menjawab.

Raja Tewodros lalu marah dan memenjarakan beberapa warga Inggris pada 1868, dan menolak membebaskannya.

Pasukan Inggris menyerbu tetapi gagal menggulingkan Raja.

Pada 1888 pasukan Italia tiba, tetapi bernegosiasi dengan Ethiopia dan hanya mengambil alih Eritrea.

Ethiopia berhasil mengalahkan tentara Italia dalam Perang Italia-Ethiopia Pertama tahun 1896.

Berikutnya pada 1935, pasukan Italia di bawah komando Benito Mussolini kembali menyerbu, dan kali ini menduduki Ethiopia serta menggulingkan Kaisar Haile Selassie.

Akan tetapi, Kaisar Selassie mendapatkan kembali kendali pada akhir Perang Dunia II pada 1941 dan mencaplok koloni Italia di Eritrea pada tahun 1943, sehingga Ethiopoa termasuk negara tidak pernah dijajah.

Baca juga: 10 Negara dengan Angkatan Udara Terkuat di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com