Di ujung artikelnya itu, Arief menulis, ada yang mengatakan bahwa film ini anti-Amerika. Film-film ini, kata dia, sepertinya minta Amerika Serikat AS melakukan introspeksi.
Dia pun mengutip sebuah anekdot, yang lengkapnya seperti di tulisan tersebut adalah sebagai berikut:
Setelah peristiwa 11 September, Presiden Bush sibuk berpidato bagaimana negara-negara ”poros setan” sedang menyerang AS. Mereka membenci AS yang demokratis dan rakyatnya beragama.
Tiba-tiba seorang anak kecil bertanya kepada bapaknya: ”Ayah, apa sih yang kita lakukan kepada orang lain sehingga bangsa-bangsa lain membenci kita?”
Tragedi 11 September 2001 tetaplah sebuah peristiwa yang mengguncang kemanusiaan. Siapa pun dalang dan apa pun kepentingan sesungguhnya di balik runtuhnya WTC dan peristiwa-peristiwa yang membersamainya itu juga tetap noda bagi nilai kemanusiaan.
Namun, dampak ikutan berupa paranoia dan fobia yang meluas atas nama kesakitan dan duka cita akibat tragedi ini pun tidaklah patut menjadi lingkaran setan tiada usai.
Replikasi kebencian terhadap sesuatu yang asing dan tidak dipahami bukanlah sikap dari sebuah peradaban yang patut dibanggakan.
Baca juga: Sejumlah Peristiwa Penting Pasca-Tragedi 9/11, dari 2001 hingga 2021
Bila serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 1941 disikapi rakyat Amerika Serikat dengan perlawanan total dan itu terbukti mengakhiri Perang Dunia II, bukan berarti serta-merta pula segala kebijakan Amerika Serikat sebagai respons atas peristiwa 11 September 2001 merupakan "kitab suci" bagi semua kalangan dalam menjalani kehidupan.
Bias selalu ada. Latar belakang tak selalu terungkap seutuhnya. Kepentingan-kepentingan tak kasat mata atas nama kuasa—berupa jabatan atau penguasaan ekonomi—bukan pula omong kosong, yang sering kali menjadikan orang lain semata bidak tak berharga.
Terlebih lagi, ada nilai-nilai yang jauh lebih berharga lagi dari 11 September yang patut dikenang dengan lebih baik dan mendalam. Nilai kemanusiaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.