Melalui jaringan mata-mata, pasukan Mongol menjaga diri dari serangan musuh yang tiba-tiba dan menghindari menjadi mangsa rencana penyergapan.
Pasukan Mongol tahu kecepatan dan koordinasi perang mereka dengan baik dan menggunakannya hampir di setiap medan perang.
Pertama, mereka akan mengirim unit kecil tentara untuk menemui musuh, untuk mengidentifikasi sisi lemah dari garis musuh.
Sebanyak 1000 unit orang (minghan) mereka dibagi menjadi 100 unit orang (jagun), dan kemudian dikecilkan lagi menjadi 10 unit orang (arban).
Mengutip Medium.com, prajurit Mongol jarang menggunakan tentara yang lebih besar dari 10.000 kavaleri dalam kampanye kecuali di Eropa sekali, di mana mereka harus mengalahkan tentara yang jauh lebih besar.
Jumlah mereka yang kecil akan menyerang musuh, dan berpura-pura mundur untuk memberikan keunggulan kepada musuh. Musuh yang kemudian mengikuti mereka dengan demikian akan terjebak oleh tentara Mongol yang lebih besar yang menunggu untuk mengepung.
Taktik perang favorit lainnya pasukan Mongol adalah menyerang dengan unit kavaleri berat.
Pasukan Mongol akan mengepung musuh dari semua sisi dengan kavaleri tercepat, kemudian akan semakin bergerak maju untuk menghancurkan semuanya.
Baca juga: Tentara Terakota, Pasukan Penjaga Akhirat Kaisar Qin Shi Huang dari Zaman China Kuno
Salah satu strategi paling sukses yang digunakan oleh pasukan Mongol dalam perang adalah teror, yang akan ditanamkan ke benak musuh.
Mereka bahkan akan membakar tanaman, membunuh kucing, anjing, anak-anak, wanita, tua dan muda, dan bahkan pendeta. Para komandan pasukan Kekaisaran Mongol akan membiarkan segelintir orang melarikan diri ke daerah lain untuk menceritakan kisah kekejaman mereka untuk menyebarkan teror.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.