Selain itu, tas kulit berisi persediaan makanan dan digunakan sebagai pelampung saat menyeberangi sungai, dua botol kulit untuk air, dan sebuah panci masak.
Baca juga: Kisah Kaisar Qin Shi Huang dan Ramuan Hidup Abadi pada Zaman China Kuno
Baju zirah adalah bagian dari pertempuran zaman kuno. Pasukan Mongol suka memakai baju besi di dada.
Namun, mereka tidak suka menggunakan yang berbahan besi logam berat baju besi yang berat akan menghambat kecepatan mereka dan akan membuat mereka kelelahan.
Baju zirah mereka biasanya terbuat dari bahan, mantel berat, potongan logam, tulang atau kulit yang dipernis.
Pasukan Mongol kadang-kadang menggunakan baju besi pelat yang berbahan ringan juga untuk kuda mereka.
Pasukan Mongol memiliki kekuatan perang juga dari berbagai taktik yang akan dengan mudah menaklukkan musuh. Mereka memanfaatkan psikologi di medan peperangan.
Mereka tahu bahwa kerja mental lebih penting dari pada kekuatan fisik untuk mengalahkan musuh. Jadi, mereka menggunakan kekuatan fisik dan taktik melemahkan psikologis.
Salah satu strategi pasukan Kekaisaran Mongol lainnya yang penting adalah jaringan mata-mata mereka yang luas dan efisien, yang memberikan mereka kekuatan perang.
Kekaisaran akan menyebarkan mata-mata di wilayah musuh dalam bentuk pendeta, pembelot, dan pedagang untuk mengumpulkan informasi tentang kesiapan musuh untuk berperang.
Mereka sering menemukan mata-mata di barisan musuh yang tidak setia kepada negara mereka. Hal pertama yang mereka coba ketahui adalah kelemahan musuh mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.