Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alexander Agung, Pemimpin Makedonia Kuno yang Menyatukan Yunani

Kompas.com - 10/09/2021, 05:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Alexander Agung adalah Raja Makedonia kuno yang berkuasa dari 336 hingga 323 SM.

Selama menjadi pemimpin Makedonia, ia menyatukan Yunani, membangun kembali Liga Korintus, dan menaklukkan Kekaisaran Persia.

Liga Korintus atau kadang disebut Liga Helenik, adalah sebuah federasi negara di Yunani, untuk memfasilitasi dalam menggunakan kekuatan militer terkait perangnya melawan Persia.

Ia mendirikan lebih dari 70 kota selama 13 tahun pemerintahannya, contohnya Persia, Asia Kecil, dan Makedonia.

Kehebatannya mengilhami keberanian dan kesetiaan pasukannya, ia mengadopsi banyak kebiasaan dan tradisi asing untuk memerintah jutaan rakyatnya.

Bagaimana sejarah hidup Alexander yang Agung? Berikut ringkasannya yang dilansir dari Biography.

Baca juga: 10 Pemimpin Terhebat dalam Sejarah Peradaban Dunia dari Alexander Agung hingga Raja Tut

Alexander muda

Alexander yang Agung lahir di wilayah Pella, kerajaan Yunani Kuno Makedonia pada 20 Juli 356 SM, dari orangtua Raja Philip II dari Makedonia, dan Ratu Olympia, putri Raja Neoptolemus.

Pangeran muda dan saudara perempuannya dibesarkan di istana kerajaan Pella oleh Ratu Olympia.

Alexander muda tumbuh dengan hampir tidak pernah melihat ayahnya, yang menghabiskan sebagian besar waktunya terlibat dalam kampanye militer dan urusan lain di luar, tidak memedulikan keluarganya.

Sekalipun Ratu Olympia menjadi panutan yang kuat untuk anak-anaknya, tetap saja Alexander sangat kecewa dengan ayahnya. Ia tumbuh untuk membenci ketidakhadiran ayahnya dan perselingkuhannya.

Alexander menerima pendidikan paling awal di bawah pengawasan ketat kerabatnya, Leonidas dari Epirus.

Leonidas, yang telah dipekerjakan oleh Raja Phillip, mengajar Alexander matematika, menunggang kuda, dan memanah. Ia merasakan tidak mudah untuk mengendalikan muridnya ini yang suka memberontak.

Tutor Alexander berikutnya adalah Lysimachus, yang menggunakan permainan peran untuk menarik perhatian anak laki-laki yang bermata gelap dan berambut keriting yang suka gelisah itu.

Alexander sangat senang menyamar sebagai prajurit Achilles.

Pada 343 SM, Raja Philip II meminta filsuf Aristoteles untuk mengajar Alexander di Kuil Nimfa di Meiza. Selama tiga tahun, Aristoteles mengajar Alexander dan beberapa temannya tentang filsafat, puisi, drama, sains, dan politik.

Melihat bahwa puisi Yunani kuno "Iliad" karya Homer mengilhami Alexander untuk bermimpi menjadi seorang pejuang heroik, Aristoteles membuat versi ringkasan dari buku tebal tersebut untuk dibawa oleh Alexander dalam kampanye militer.

Alexander menyelesaikan pendidikannya di Meiza pada 340 SM. Setahun kemudian, saat masih remaja, ia menjadi tentara dan memulai ekspedisi militer pertamanya, melawan suku Thracian.

Pada 338 SM, Alexander mengambil alih Kavaleri Pendamping dan membantu ayahnya mengalahkan tentara Athena dan Theban di Chaeronea.

Setelah Philip II berhasil dalam kampanyenya untuk menyatukan semua negara Yunani (minus Sparta) ke dalam Liga Korintus, hubungan antara ayah dan anak ini segera hancur.

Philip menikahi Cleopatra Eurydice, keponakan Jenderal Attalus, dan menyingkirkan ibu Alexander, Ratu Olympia.

Alexander dan Olympia terpaksa pergi dari Makedonia dan tinggal bersama keluarga Ratu Olympia di Epirus sampai Alexander dan Raja Philip II dapat mendamaikan perbedaan mereka.

Baca juga: Sosok Mullah Hasan Akhund, Pemimpin Sementara Afghanistan Era Taliban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Internasional
Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Internasional
Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Internasional
Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Internasional
Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Internasional
Mengapa Al Jazeera Dilarang Beroperasi di Israel?

Mengapa Al Jazeera Dilarang Beroperasi di Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com