Pertama, Chulalongkorn menyadari letak geografis Siam adalah pemisah antara kolonisasi Inggris di semenanjung Melayu dan kolonisasi Perancis di Indo-China.
Istilahnya, Siam saat itu adalah buffer state atau negara pemisah/penyangga.
Myanmar sampai Malaysia dulu dijajah Inggris, sedangkan Perancis menduduki Vietnam, Laos, dan Kamboja. Semuanya mengelilingi Thailand.
Raja Siam Rama V atau Chulalongkorn.
Dikatakan oleh New Historian, Raja Chulalongkorn sampai mengubah sistem politik Thailand menjadi versi yang lebih Eropa.
Chulalongkorn juga mengadakan proyek pembuatan peta, karena tahu orang-orang Eropa menekankan pengetahuannya pada topografi dalam menentukan wilayah.
Dengan memahami peta, konflik perbatasan yang tidak jelas atau saling klaim tanah bisa ditekan.
Bahkan, Raja Chulalongkorn atau Rama V memerintahkan seluruh rakyat Siam memakai sepatu Eropa modern, bukan sepatu tradisional Thailand lagi, agar ketika bangsa Barat datang mereka mengira penduduk setempat tidak terbelakang dan seperti teman.
Arsitek-arsitek dari Benua Biru juga dipekerjakan untuk membangun berbagai macam gedung dan benteng bergaya Eropa.
Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Bagaimana Akhirnya dan Siapa Pemenangnya?
Kebijakan-kebijakan itu membuat Siam terkenal sebagai pemerintahan yang terbuka dengan negara-negara asing, sehingga turut memengaruhi faktor kenapa Thailand tidak pernah dijajah oleh bangsa Barat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.