Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Kenapa Thailand Tidak Pernah Dijajah?

Kompas.com - 07/09/2021, 13:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Chulalongkorn juga mengadakan proyek pembuatan peta, karena tahu orang-orang Eropa menekankan pengetahuannya pada topografi dalam menentukan wilayah.

Dengan memahami peta, konflik perbatasan yang tidak jelas atau saling klaim tanah bisa ditekan.

Bahkan, Raja Chulalongkorn atau Rama V memerintahkan seluruh rakyat Siam memakai sepatu Eropa modern, bukan sepatu tradisional Thailand lagi, agar ketika bangsa Barat datang mereka mengira penduduk setempat tidak terbelakang dan seperti teman.

Arsitek-arsitek dari Benua Biru juga dipekerjakan untuk membangun berbagai macam gedung dan benteng bergaya Eropa.

Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Bagaimana Akhirnya dan Siapa Pemenangnya?

Kebijakan-kebijakan itu membuat Siam terkenal sebagai pemerintahan yang terbuka dengan negara-negara asing, sehingga turut memengaruhi faktor kenapa Thailand tidak pernah dijajah oleh bangsa Barat.

Kedua, alasan kenapa Thailand tidak pernah dijajah oleh negara lain adalah sistem pemerintahan bernama Mandala.

Di sistem itu, Chulalongkorn membangun kekuatan tentara lokal untuk menempati wilayah-wilayah di luar jangkauannya.

Tentaranya memang tidak sekuat pasukan Eropa, tetapi memberi raja lebih banyak kekuatan untuk mengendalikan pemimpin lokal.

Akhirnya semua penguasa lokal digulingkan, dilucuti kekuasaannya, dan pemerintahan dipusatkan di Bangkok.

Perjanjian Browing dan ikut Perang Dunia 1

Perjanjian Browing pada 1854 adalah kesepakatan yang dilakukan Gubernur Hong Kong John Browing saat masih diduduki Inggris, dengan Siam untuk menghapus monopoli pajak perdagangan luar negeri.

Perjanjian ini sangat merugikan Siam dan menguntungkan Inggris, tetapi Raja Rama V melakukannya demi menghindari penjajahan.

Sebab, dengan dihapusnya pajak dan bea impor, membuat Siam terintegrasi dengan sistem ekonomi dunia.

Mereka menjadi pasar penjualan barang-barang industri dan investasi negara Barat. Siam juga bisa mengekspor produk beras, timah, dan kayu jati.

Ilustrasi dampak Perang Dunia I kemdikbud.go.id Ilustrasi dampak Perang Dunia I
Berlanjut pada 1917, Siam memutuskan ikut Perang Dunia 1 melawan Jerman dan Austria-Hongaria, untuk mendapat dukungan dari Inggris dan Perancis berhubung lawan mereka sama.

Partisipasi itu membuat Siam dapat kursi di konferensi Perjanjian Versailles pada Januari 1919.

Baca juga: Isi Perjanjian Versailles 1919 dan Kerugian Jerman Kalah Perang Dunia 1

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com