Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Mengenal PLTA Terbesar di Dunia Three Gorges Dam, Lebih Luas dari Kota Jayapura

Kompas.com - 06/09/2021, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Proyek ini diklaim telah lulus semua uji pengendalian banjir dan pembangkit listrik pada November 2020, menghilangkan keraguan soal keandalannya.

Baca juga: Inspirasi Energi: Benarkah Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan?

Sejarah pembangunannya

Three Gorges Dam kali pertama dibahas pada 1920 oleh para pemimpin Partai Nasionalis China.

Gagasan pembangunannya mendapat dorongan baru pada 1953 ketika pemimpin China kala itu, Mao Zedong, memerintahkan studi kelayakan dari sejumlah situs. Perencanaan terperinci untuk proyek tersebut dimulai pada 1955.

Kelompok pro-Three Gorges Dam berkeras bahwa pembangunan bendungan di Sungai Yangtze itu akan mengendalikan banjir bandang di sepanjang sungai tersebut.

Selain itu, dengan adanya bendungan dan PLTA bakal memfasilitasi perdagangan di pedalaman serta menyediakan energi listrik yang sangat dibutuhkan untuk China tengah.

Tetapi, pembangunan bendungan itu bukannya tanpa kontra. Kritik terhadap proyek Three Gorges Dam bermunculan setelah rencana itu diajukan dan berlanjut melalui konstruksinya.

Baca juga: Inspirasi Energi: Permintaan Mobil Listrik Bisa Tersendat jika Litium Defisit

Kritik yang mucul meliputi bahaya runtuhnya bendungan, perpindahan sekitar 1,3 juta orang yang tinggal di sejumlah kota kecil dan desa di sepanjang sungai, serta hilangnya pemandangan indah di sana.

Ada juga kekhawatiran mengenai limbah manusia dan industri dari kota yang akan mencemari waduk sebagaimana dilansir Britannica.

Beberapa insinyur Cina dan asing berpendapat bahwa lebih baik membangun sejumlah bendungan yang lebih kecil daripada membangun megaproyek Three Gorges Dam.

Solusi yang dilontarkan tersebut dapat menghasilkan listrik yang sama banyaknya dan mengendalikan banjir dengan sama baiknya.

Dikepung pro dan kontra, pekerjaan Three Gorges Dam tertunda selama hampir 40 tahun karena pemerintah China mencari keputusan untuk melaksanakan rencana proyek tersebut.

Baca juga: Inspirasi Energi: Permintaan Mobil Listrik Melonjak, Berapa Lama Litium akan Habis?

Pada 1992 Perdana Menteri China Li Peng akhirnya dapat membujuk Kongres untuk meratifikasi keputusan untuk membangun Three Gorges Dam meski hampir sepertiga anggota kongres abstain atau memberikan suara menentang proyek tersebut.

Selain itu Bank Dunia menolak untuk membantu proyek tersebut dengan alasan masalah lingkungan dan lainnya. Meski demikian, proyek Three Gorges Dam lanjut terus.

Pada 1993 pekerjaan dimulai pada akses jalan dan listrik ke lokasi. Pekerja memblokir dan mengalihkan aliran sungai pada 1997, menutup tahap pertama konstruksi.

Pada 2003 waduk mulai terisi dan generator bendungan pertama terhubung ke jaringan menandakan selesainya tahap kedua dari konstruksi.

Pembangunan dinding utama bendungan selesai pada 2006. Generator-generator lainnya mulai beroperasi pada pertengahan 2012 dan lift kapal mulai beroperasi pada akhir 2015.

Baca juga: Inspirasi Energi: Cadangan Migas di Kutub Utara dan Dampak Pengeboran terhadap Lingkungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com