Pada Minggu 18 September 2016 pagi misalnya, seorang pria muda berada di balik jeruji besi setelah diamankan akibat mabuk di jalan atau mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Hukumannya mencakup denda dan kerja sosial seperti memungut sampah.
Kemudian untuk pelanggaran berat kasusnya akan dibawa ke jaksa agung. Akan tetapi, selama 2015-2016 tidak ada penculikan, pembunuhan, atau orang hilang.
Margarita, Melissa, dan Heriberto yang sama-sama penduduk asli Cheran menerangkan, warga kota itu bisa kompak karena memiliki solidaritas kuat.
Mayoritas penghuni Cheran adalah penduduk asli, dan adat setempat menyatakan orang-orang hanya menikahi warga setempat, sehingga hanya sedikit orang luar.
Keluarga besar pun menjadi dekat, kenal satu sama lain, dan menjadi dasar solidaritas kota.
Fenomena Cheran ini menjadi anomali di Michoacan, negara bagian yang paling banyak kasus pembunuhan sadisnya di Meksiko.
Di Michoacan beberapa kali terjadi pemenggalan kepala, atau granat yang dilemparkan ke tengah kerumunan orang di alun-alun.
Pada Juli 2016 saja ada lebih dari 180 kasus pembunuhan di Michoacan, tertinggi selama hampir 10 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.