Mumi Lady Dai ketika ditemukan mengambang di atas 76 liter cairan misterius, seperti rum berwarna coklat kemerahan. Banyak ilmuwan menganggap cairan itu sebagai "obat mujarab yang telah lama hilang untuk mengawetkan daging manusia".
Setelah dilakukan analisis kimia lebih lanjut, cairan peti mati itu ditemukan kandungan asam dengan jejak cinnabar, merkuri sulfat atau obat China kuno, yang secara luas dikenal sebagai ramuan kehidupan abadi yang dikonsumsi oleh Qin Shi Huang.
Qin Shi Huang adalah kaisar pertama dari Dinasti Qin (221 – 206 SM) yang mempersatukan daratan China, dengan menaklukan 6 negara lainnya saat itu.
Hampir ada 1.400 benda di makam Lady Dai termasuk permadani sutra, peti mati kayu yang dicat, benda bambu, bejana tembikar, alat musik (termasuk sitar 25 senar), dan patung kayu.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Xin Zhui, Mumi Cantik Terawat Berusia Ribuan Tahun dari Zaman China Kuno
Di makam Lady Dai, para arkeolog menemukan permadani sutra yang dicat sepanjang enam kaki dalam kondisi sangat baik.
Permadani berbentuk T berada di atas bagian terdalam dari empat lapis peti mati Lady Dai.
Meskipun para sarjana masih memperdebatkan fungsi permadani ini, diyakini benda itu memiliki hubungan dengan kehidupan setelah kematian. Mungkin itu semacam kain kafan yang dimaksudkan untuk membantu jiwa orang yang meninggal dalam perjalanannya ke alam baka.
Permadani Lady Dai ini harta benda yang penting karena 2 alasan utama, yaitu contoh awal seni bergambar di China (mewakili pemandangan naturalistik bukan hanya bentuk abstrak).
Kedua, permadani ini menampilkan potret paling awal yang diketahui dalam lukisan China.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.