Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Wanita Cantik yang Melegenda dari Zaman China Kuno

Kompas.com - 02/09/2021, 10:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Di zaman China kuno hiduplah 4 wanita cantik yang melegenda dari dinasti yang berbeda.

Kecantikan mereka memiliki pengaruh dalam kisah cinta, perang, dan perselisihan kepentingan kekaisaran abad itu.

Mengutip Supchina.com ada ungkapan China yang menggambarkan hal itu, "qingcheng qingguo", yang artinya "begitu indah sehingga dia menghancurkan kota dan tanah".

Berikut 4 wanita cantik tersebut yang Kompas.com rangkum dari berbagai sumber:

Baca juga: Perempuan Berdaya: Xin Zhui, Mumi Cantik Terawat Berusia Ribuan Tahun dari Zaman China Kuno

Xi Shi

Ilustrasi Xi Shi, wanita cantik yang melegenda dari China kuno. [Via Supchina.com]Via Supchina.com Ilustrasi Xi Shi, wanita cantik yang melegenda dari China kuno. [Via Supchina.com]

Ungkapan kuno untuk menggambarkan kecantikan Xi Shi, "Sangat cantik sehingga ketika ikan melihat bayangannya di air, mereka akan lupa cara berenang dan tenggelam ke dasar danau."

Kecantikannya disebut sangat ekstrim, sehingga sambil bersandar di balkon untuk melihat ikan di kolam, ikan itu akan sangat terpesona sehingga mereka lupa berenang dan perlahan-lahan tenggelam dari permukaan.

Xi Shi disebutkan hidup dari 506 SM di Zhuji, ibu kota negara Yue kuno.

Di negara Yue, Raja Goujian berkuasa. Ia pernah dipenjara setelah dikalahkan dalam perang oleh Raja Fuchai dari negara Wu.

Raja Fuchai adalah seorang pecandu seks dan tidak bisa menolak wanita cantik, jadi menteri Goujian, Wen Zhong, menyarankan untuk melatih wanita cantik mengalahkan musuh.

Menteri Goujian lainnya, Fan Li, menemukan Xi Shi untuk diberikan kepada Fuchai sebagai selirnya pada 490 SM.

Fuchai tersihir oleh kecantikan Xi Shi. Karena itu, dia melupakan semua urusan negaranya, dan atas dorongannya, ia membunuh penasihat terbaiknya, jenderal besar Wu Zixu.

Fuchai bahkan membangun Istana Guanwa (Istana Wanita Cantik) di sebuah taman kekaisaran di lereng Bukit Lingyan, sekitar 15 kilometer sebelah barat Suzhou.

Kekuatan Wu menyusut, dan pada 473 SM Goujian melancarkan serangannya dan membuat pasukan Wu kalah total. Raja Fuchai menyesalkan bahwa dia seharusnya mendengarkan Wu Zixu, dan kemudian bunuh diri.

Setelah misi Goujian berhasil, ia melihat Xi Shi justru sebagai ancaman baru. Sehingga, ia memerintahkan Xi Shi untuk ditenggelamkan dengan melemparkan tubuhnya ke danau, demi menghindari tergoda oleh kecantikan wanita tersebut, seperti Fuchai.

Sejarah China menyebut Xi Shi tetap dikenang dengan adanya Kuil Xi Shi, yang terletak di kaki Bukit Zhu Lou di bagian selatan kota, di tepi Sungai Huansha.

Sementara, terdapat Danau Barat di Hangzhou dikatakan sebagai penjelmaan Xi Shi. Danau itu disebut juga Danau Xizi, Xizi adalah nama lain dari Xi Shi, yang berarti Nyonya Xi.

Baca juga: Rahasia Cantik Mumi Xin Zhui dari China Kuno, Beda dari Mesir Punya

Wang Zhaojun

Wang Zhaojun, wanita cantik yang melegenda dari zaman China kuno. [Via Supchina.com]Via Supchina.com Wang Zhaojun, wanita cantik yang melegenda dari zaman China kuno. [Via Supchina.com]

Ungkapan kuno untuk menggambarkan kecantikan Wang Zhaojun, "Sangat cantik sehingga burung akan lupa mengepakkan sayapnya dan jatuh dari langit."

Dalam sebuah legenda, Wang Zhaojun meninggalkan kampung halamannya dengan menunggang kuda dan memulai perjalanan ke utara.

Sepanjang jalan, kudanya meringkik, membuat Zhaojun sangat sedih dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Saat dia duduk di pelana, dia mulai memainkan melodi sedih pada alat musik petik.

Sekawanan angsa terbang ke selatan mendengar musik, melihat wanita muda yang cantik menunggang kuda, seketika mereka lupa mengepakkan sayapnya, dan jatuh ke tanah.

Sejak saat itu, Zhaojun mendapat julukan "angsa jatuh" atau "burung jatuh."

Wang Zhaojun diceritakan hidup pada 50 SM, lahir dari keluarga terpandang di Zigui, Nan county (sekarang Xingshan county, Hubei) di selatan kekaisaran Han Barat. Ia memiliki nama lahir Wang Qiang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com