India Times melaporkan, turbin angin tersebut mampu menghasilkan listrik 45 persen lebih banyak daripada jenis lain dari turbin angin MySE milik MingYang hanya dengan memperpanjang bilahnya 19 meter.
Baca juga: Inspirasi Energi: Benarkah Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan?
Hal ini dapat memungkinkan menurunkan biaya produksi turbin angin lepas pantai.
Menurut laporan Administrasi Informasi Energi AS untuk aset pembangkit energi baru yang akan beroperasi pada 2026, biaya produksi listrik turbin angin lepas pantai untuk per megawatt hour-nya merupakan yang paling mahal.
Melansir New Atlas yang mengutip lembaga tersebut, biaya produksi listrik turbin angin lepas pantai adalah 120,52 dollar AS per megawatt hour-nya.
Sementara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara ultra-critical dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), masing-masing biaya produksi listriknya sekitar 72,78 dollar AS per megawatt hour-nya dan sekitar 32,78 dollar AS megawatt hour-nya.
Baca juga: Inspirasi Energi: Permintaan Mobil Listrik Bisa Tersendat jika Litium Defisit
Jika MySE 16.0-242 benar-benar menghasilkan 45 persen energi listrik lebih banyak, turbin angin ini bisa berkompetisi dengan sumber energi lain yang dinilai lebih murah.
Selain itu, jika efisiensi turbin angin lain bisa ditingatkan, energi angin bisa semakin menjadi bagian penting dari bauran energi ke depan.
Meningkatkan kapasitas turbin raksasa juga merupakan alasan utama mengapa pakar industri memperkirakan bahwa biaya energi angin lepas pantai akan turun antara 37 hingga 49 persen pada 2050.
Baca juga: Inspirasi Energi: Cadangan Migas di Kutub Utara dan Dampak Pengeboran terhadap Lingkungan
Sementara itu, melansir Singularity Hub, China sendiri merupakan pemimpin dunia dalam hal instalasi turbin angin lepas pantai baru selama tiga tahun berturut-turut.
“Negeri Panda” bahkan berkontribusi pada lebih dari pembangunan kapasitas turbin angin lepas pantai dunia tahun lalu.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan sumber energi terbarukan, turbin angin lepas pantai akan terus ditingkatkan, baik dari segi jumlah turbin yang terpasang maupun kapasitas pembangkit listrik dari turbin tersebut.
Baca juga: Inspirasi Energi: Percepatan Transisi Energi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.