Para biksu memeriksa tubuhnya selama bertahun-tahun, tetapi pada tahun 2002, ia secara resmi digali dan dipindahkan ke kuil Buddha Ivolginsky Datsan.
Tidak jelas bagaimana tubuh diawetkan begitu lama, tetapi diperkirakan para biarawan mengoleskan garam selama bertahun-tahun untuk mengeringkannya.
Catacombe dei Cappuccini adalah ruang pemakaman yang digunakan dari 1599 hingga 1920-an. Awalnya hanya ditujukan untuk para biarawan, tetapi katakombe dengan cepat dipenuhi penduduk lokal yang mencari status.
Mayat didehidrasi pada pipa keramik dan kemudian dicuci dengan cuka. Menurut sensus terakhir, ada 1.252 mumi di katakombe ini, dan hampir 7.000 kerangka tambahan.
Beberapa mumi berpose, beberapa mengenakan pakaian, sementara yang lain sebagian ditutupi dengan kain sederhana.
Penduduk yang paling terkenal adalah Rosalia Lombardo kecil, yang meninggal pada usia 2 tahun pada 1920, tetapi tubuhnya sangat terpelihara dengan baik, berkat teknik pembalseman khusus Sisilia.
osalia Lombardo adalah mumi seorang anak perempuan Italia yang meninggal karena pneumonia pada usia 2 tahun.
Dikatakan bahwa ayahnya sangat sedih, sehingga dia meminta seorang pembalsem yang sangat terkenal Dr Alfredo Salafia untuk mengawetkan tubuh putrinya.
Tubuh Rosalia Lombardo terpelihara dengan sangat baik hingga seperti dia hanya seedang tidur. Ini membuatnya mendapat julukan "Sleeping Beauty".
Teknik pengawetannya tetap menjadi misteri selama lebih dari 90 tahun sampai ditemukan bahwa dia divaksinasi dengan formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, dan gliserin.
Baca juga: Dua Mumi Anak Singa Gua Zaman Es Ditemukan dalam Kondisi Sangat Baik, Masih Berbulu
Sejak 1993, setidaknya 6 orang telah ditemukan di tambang garam Chehrabad di Zanjan, Iran.
Mayat-mayat itu, kemungkinan besar orang-orang yang terbunuh oleh runtuhan tambang, berusia antara 1700 dan 2200 tahun, berasal dari Kekaisaran Parthia dan Sassanid.
Mayat-mayat itu kemungkinan dikeringkan secara alami oleh garam. Sementara Manusia Garam 1 dipajang di Museum Nasional, ke-4 mumi tambahan dapat dilihat di Museum Arkeologi Zanjan, dan mumi ke-6 dan yang paling baru ditemukan ditinggalkan di tambang.
Penduduk asli Guanche di Kepulauan Canary dengan sengaja mengeluarkan isi perut dan mengeringkan tubuh anggota elit sosial.
Ratusan mumi memenuhi banyak gua di pulau-pulau itu, setidaknya sampai Spanyol menetap di daerah itu pada abad ke-15.
Sebagian besar mumi diasumsikan telah dijual, diperdagangkan, dan dibuat menjadi mumi "obat" bubuk yang digunakan hingga awal abad ke-20.
Mumi San Andrés adalah seorang pria berusia akhir 20-an dan dipamerkan di Kepulauan Canary, sementara beberapa mumi Guanche dapat ditemukan di Madrid di Museum Arkeologi Nasional.
Selama sekitar seratus tahun dimulai pada abad ke-19, pajak lokal di Guanajuato dikenakan pada penguburan.