Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xin Zhui: Mumi "Cantik" Terawat Berusia Ribuan Tahun dari Zaman China Kuno

Kompas.com - 26/08/2021, 06:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Bahkan ada darah di pembuluh darahnya. Namun, wajah aristokrat China kuno itu dalam kondisi sangat bengkak dan berubah aneh.

Kondisi tubuh Xin Zhui berbeda jauh dari mumi Mesir yang diawetkan, yang tubuhnya dikeringkan dari semua cairan dan mengeringkan jaringan mereka dengan garam, sebelum dibungkus kain dan dikubur.

Mengutip History Daily, Xin Zhui kemungkinan diawetkan dengan direndam dalam beberapa jenis cairan asam yang menghambat pertumbuhan bakteri dan mencegah dekomposisi.

Jejak merkuri juga ditemukan di kulitnya. Tubuhnya kemudian dibungkus rapat dalam 22 lapis permadani sutra, dan ditempatkan dalam rangkaian 4 peti mati yang indah dan berlapis getah pohon pernis untuk membuat peti kayu tahan lama.

Baca juga: Penemuan Pertama di Dunia, Mumi Wanita Hamil Mesir Kuno

Peti mati itu dilindungi dalam sebuah makam yang luar biasa tingginya hampir 3m, panjang dan lebar 6m. Makam itu dikubur 12m di bawah tanah.

Di sekeliling ruang pemakaman diisi dengan 5 ton arang dan peti mati dibungkus dengan tanah liat putih setebal satu meter yang dikenal sebagai kaolin.

Para arkeolog percaya bahwa cara tersebut menahan air dan udara masuk, yang akan menyebabkan pembusukan.

Ruang pemakaman bangsawan wanita Dinasti Han itu kemudian ditimbun tanah setinggi 15m.

Sementara itu, manuskrip China kuno "Long Lost Elixir" yang merincikan tahap pembalseman jasad Lady Dai untuk tetap "cantik" terawat kulit dan organnya.

Setelah dimandikan dan dibungkus kain sutra, di dalam peti mati mayat Lady Dai dituangkan cairan ramuan khusus.

Mumi Lady Dai ketika ditemukan mengambang di atas 76 liter cairan seperti rum berwarna coklat kemerahan. Banyak ilmuwan menganggap cairan itu sebagai "obat mujarab yang telah lama hilang untuk mengawetkan daging manusia".

Baca juga: Mumi Berusia 2.000 Tahun Ditemukan Berlidah Emas

Setelah dilakukan analisis kimia lebih lanjut, cairan peti mati itu ditemukan kandungan asam dengan jejak cinnabar, merkuri sulfat atau obat China kuno, yang secara luas dikenal sebagai ramuan kehidupan abadi yang dikonsumsi oleh Qin Shi Huang.

Qin Shi Huang adalah kaisar pertama dari Dinasti Qin (221 – 206 SM) yang mempersatukan daratan China, dengan menaklukan 6 negara lainnya saat itu.

Secara keseluruhan para peneliti mumi Lady Dai menghabiskan waktu selama 4 dekade untuk menganalisis dan menafsirkan mayat utuh Xin Zhui itu.

Melalui analisis forensik dan sinar-x, ahli jantung merangkai momen-momen pernapasan terakhir dari aristokrat wanita China kuno yang hidup makmur hingga tutup usia 50-an tahun itu.

Mengutip All Thats Interesting, beberapa menit sebelum serangan jantung dan meninggal, Lady Dai melahap melon dengan tergesa-gesa yang ditemukan 138 biji melon yang tidak tercerna di perut dan ususnya.

Biji-bijian seperti buah melon biasanya membutuhkan 1 jam untuk dicerna, dapat diasumsikan bahwa melon adalah makanan terakhirnya, 

Baca juga: Mumi Anak Serigala Purba Berusia 56.000 Tahun Ditemukan Utuh di Kanada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com