Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mao Zedong: Tokoh Besar Sejarah China Modern dan Ahli Teori Komunis

Kompas.com - 24/08/2021, 06:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Thought Co

Pada 1951, Mao juga mengirim PLA ke Tibet untuk "membebaskannya" dari kekuasaan Dalai Lama.

Pada 1959, hubungan China dengan Uni Soviet telah memburuk. Kedua kekuatan komunis bertentangan dalam beberapa hal, meliputi kebijaksanaan "Lompatan Jauh ke Depan Mao, ambisi nuklir China, dan Perang Sino-India yang sedang berkembang (1962).

Pada 1962, China dan Uni Soviet telah memutuskan hubungan satu sama lain dalam Perpecahan Sino-Soviet.

Mao disingkirkan

Pada Januari 1962, Partai Komunis China (PKC) mengadakan "Konferensi Tujuh Ribu" di Beijing. Ketua konferensi Liu Shaoqi dengan keras mengkritik Lompatan Jauh ke Depan, dan implikasinya, oleh Mao Zedong.

Mao disingkirkan dalam struktur kekuasaan internal PKC. Sikap pragmatis moderat Liu dan Deng Xiaoping membebaskan para petani dari komune, serta mulai mengimpor gandum dari Australia dan Kanada untuk memberi makan para korban kelaparan.

Selama beberapa tahun, tokoh sejarah China ini menghabiskan waktunya untuk merencanakan kekuasaannya kembali dan balas dendam pada Liu dan Deng. Ia memanfaatkan momok kapitalis, kepercayaan, dan kekuatan anak-anak muda.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal

Revolusi Kebudayaan

Pada Agustus 1966, Mao yang berusia 73 tahun berpidato di Pleno Komite Sentral Komunis. Dia menyerukan para pemuda negara untuk mengambil kembali revolusi dari kaum kanan.

"Pengawal Merah" muda ini akan melakukan pekerjaan kotor dalam Revolusi Kebudayaan Mao, menghancurkan "Empat Lama", kebiasaan lama, budaya lama, kebiasaan lama, dan gagasan lama. Bahkan pemilik toko teh, seperti Hu Jingzhi, ayah mantan Presiden China Hu Jintao bisa diincar sebagai "kapitalis".

Sementara mahasiswa sibuk menghancurkan karya seni dan teks kuno, membakar kuil dan memukuli intelektual sampai mati, Mao berhasil menyingkirkan Liu Shaoqi dan Deng Xiaoping dari kepemimpinan partai.

Liu meninggal dalam keadaan yang mengerikan di penjara, Deng diasingkan untuk bekerja di pabrik traktor pedesaan, dan putranya dilempar dari jendela lantai 4 dan dilumpuhkan oleh Pengawal Merah.

Pada 1969, Mao mendeklarasikan Revolusi Kebudayaan selesai, meskipun terus berlanjut sampai kematiannya pada 1976. Fase-fase selanjutnya disutradarai oleh Jiang Qing (Nyonya Mao) dan kroni-kroninya, yang dikenal sebagai "Geng Empat".

Kematian Mao

Sepanjang 1970-an, kesehatan Mao terus memburuk. Dia diperkirakan menderita penyakit Parkinson atau ALS (penyakit Lou Gehrig), selain masalah jantung, dan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok hingga akhir hayatnya.

Pada Juli 1976, ketika China berada dalam krisis akibat Gempa Besar Tangshan, Mao yang berusia 82 tahun terkurung di ranjang rumah sakit di Beijing.

Dia menderita 2 kali serangan jantung besar di awal September, dan meninggal 9 September 1976, setelah alat bantu hidupnya dicabut.

Warisan sang komunis

Setelah kematian tokoh besar sejarah China ini, cabang Partai Komunis China yang pragmatis moderat mengambil alih kekuasaan dan menggulingkan kaum revolusioner kiri.

Deng Xiaoping, yang sekarang telah direhabilitasi secara menyeluruh, memimpin negara itu menuju kebijakan ekonomi pertumbuhan gaya kapitalis dan kekayaan ekspor.

Nyonya Mao dan anggota Geng Empat lainnya ditangkap dan diadili, atas semua kejahatan yang terkait dengan Revolusi Kebudayaan.

Warisan Mao hari ini sangat kompleks. Ia dikenal sebagai "Bapak Pendiri China Modern", dan berperan untuk menginspirasi pemberontakan abad ke-21, seperti gerakan Maois Nepal dan India.

Di sisi lain, kepemimpinannya menyebabkan lebih banyak kematian di antara rakyatnya sendiri dari pada Joseph Stalin atau Adolph Hitler.

Di dalam Partai Komunis China di bawah Deng, Mao dinyatakan "70 persen benar" dalam kebijakannya. Namun, Deng juga mengatakan bahwa Kelaparan Besar adalah "30 persen bencana alam, 70 persen kesalahan manusia." Meskipun demikian, Pemikiran Mao terus memandu kebijakan China hingga hari ini.

Baca juga: Perang Opium yang Memaksa China Memasuki Era Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Thought Co
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com