Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream 2 dan Kontroversinya

Kompas.com - 23/08/2021, 18:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Baru-baru ini, Ukraina semakin kencang menyuarakan protesnya terhadap proyek pembangunan pipa gas Nord Stream 2.

Ukraina khawatir tentang masa depannya sebagai negara transit apabila proyek tersebut rampung. Di sisi lain, Jerman dan Amerika Serikat (AS) bakal membahas jaminan bagi negara tersebut.

Baca juga: Inspirasi Energi: 5 Teknologi Energi Terbarukan yang Naik Daun

Melansir DW, Nord Stream 2 adalah jaringan pipa gas yang memungkinkan Jerman untuk secara efektif menggandakan impor gasnya dari Rusia.

Pada 2017, Jerman mengimpor 53 miliar meter kubik gas dari Rusia. Jumlah tersebut setara 40 persen dari total konsumsi gas Jerman.

Sementara itu, jaringan pipa Nord Stream 2 dirancang untuk menyalurkan hingga 55 miliar meter kubik gas per tahun.

Berlin dan Moskwa menyepakati jaringan pipa sepanjang 1.200 kilometer tersebut yang akan menghubungkan daerah Ust-Luga dekat Saint Petersburg, Rusia, dengan Greifswald di timur laut Jerman.

Baca juga: Inspirasi Energi: Benarkah Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan?

Pipa-pipa tersebut akan melintasi Laut Baltik di mana sebagian besar bakal mengikuti rute pipa Nord Stream 1 yang sudah ada sebelumnya. Untuk diketahui, Nord Stream 1 mulai beroperasi pada 2011.

Raksasa energi Rusia Gazprom adalah pemegang saham tunggal Nord Stream 2 AG.

Nord Stream 2 AG bertanggung jawab untuk mengimplementasikan proyek senilai 9,5 miliar euro

Gazprom menanggung setengah dari biaya tersebut. Sisanya, dibiayai oleh lima perusahaan Barat yakni ENGIE, OMV, Royal Dutch Shell, Uniper, dan Wintershall.

Baca juga: Inspirasi Energi: Permintaan Mobil Listrik Bisa Tersendat jika Litium Defisit

Nord Stream 2 dan kontroversinya

Penggunaan gas alam yang dilasurkan melalui jaringan pipa Nordstream.NORD STREAM Penggunaan gas alam yang dilasurkan melalui jaringan pipa Nordstream.

Rute pipa Nord Stream 2 direncanakan melewati negara-negara Eropa tengah dan timur seperti Slovakia dan Polandia.

Jika proyek ini jadi, negara-negara ini kehilangan potensi pendapatan dari sektor biaya transit gas yang menguntungkan.

Selain itu, Rusia juga bakal memiliki sarana untuk mengirimkan gas secara langsung ke pembeli terpentingnya, Jerman.

Hal ini akan mempermudah pemerintah Rusia untuk mematikan jaringan pipa yang ada yang melalui Eropa Timur.

Baca juga: Inspirasi Energi: Permintaan Mobil Listrik Melonjak, Berapa Lama Litium akan Habis?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Siapa Pemasok Senjata Terbesar untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Internasional
Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Internasional
Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Internasional
Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Internasional
Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com