Sahiron berperan dalam penculikan terhadap 3 warga negara AS di Dos Palmas pada Mei 2001, di antaranya Martin dan Gracia Burnham, dan 17 orang Filipina dari sebuah resor wisata di Palawan, Filipina.
Beberapa sanderanya itu, termasuk warga negara AS Guillermo Sobero, dibunuh.
Sahiron diyakini bersembunyi di Mindanao selatan, di mana ia terus merencanakan skema teror yang berdampak pada banyak komunitas.
Karena posisi kepemimpinannya di Kelompok Abu Sayyaf, yang serangan terorisnya telah mengakibatkan kematian warga AS dan Filipina, otoritas AS menganggap Sahiron sebagai ancaman bagi warga dan kepentingan AS dan Filipina.
Sahiron kehilangan tangan kanannya saat melawan pasukan keamanan pada 1970-an. Dia fasih berbahasa Arab dan Tausug.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 1 juta dollar AS (Rp 14,4 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
Baca juga: Mengenal Asal-usul ISIS, Kelompok Teroris dari Irak
Tahil Sali adalah seorang warganegara Filipina yang menjadi komandan di Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
Pada 29 September 2009 di Pulau Jolo, Filipina, sebuah alat peledak ditempatkan oleh MNLF yang meledakkan konvoi kendaraan militer.
Ledakan itu menewaskan dua tentara AS dan seorang tentara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), yang merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk membangun sebuah sekolah di Pulau Jolo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.