Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Teroris Paling Dicari dengan Penawaran Hadiah dari Terbesar hingga Terkecil

Kompas.com - 23/08/2021, 08:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Lashkar-e-Tayyiba diyakini telah mengorganisir dan melakukan serangan teror pada November 2008 di Mumbai, yang menewaskan 166 orang, termasuk 6 warga negara Amerika, serta sejumlah insiden teroris lainnya di India.

Pihak berwenang menawarkan hadiah 2 juta dollar AS (Rp 28,9 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.

9. Radullan Sahiron: Rp 14,4 miliar

Radullan Sahiron adalah pemimpin senior Kelompok Abu Sayyaf (ASG) yang berbasis di Filipina.

Kelompok Abu Sayyaf berpisah dari Front Pembebasan Nasional Moro yang jauh lebih besar pada awal 1990-an di bawah kepemimpinan Abdurajak Abubakar Janjalani, yang tewas dalam bentrokan dengan polisi Filipina pada Desember 1998.

Adik laki-laki Sahiron, Khadaffy Janjalani, menggantikannya sebagai pemimpin kelompok.

Pada September 2006, Khadaffy Janjalani tewas dalam baku tembak dengan Angkatan Bersenjata Filipina. Radullan Sahiron diasumsikan sebagai pemimpin ASG yang baru.

Banyak pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah telah meninggal atau terluka parah akibat tindakan Sahiron.

Sahiron berperan dalam penculikan terhadap 3 warga negara AS di Dos Palmas pada Mei 2001, di antaranya Martin dan Gracia Burnham, dan 17 orang Filipina dari sebuah resor wisata di Palawan, Filipina.

Beberapa sanderanya itu, termasuk warga negara AS Guillermo Sobero, dibunuh.

Sahiron diyakini bersembunyi di Mindanao selatan, di mana ia terus merencanakan skema teror yang berdampak pada banyak komunitas.

Karena posisi kepemimpinannya di Kelompok Abu Sayyaf, yang serangan terorisnya telah mengakibatkan kematian warga AS dan Filipina, otoritas AS menganggap Sahiron sebagai ancaman bagi warga dan kepentingan AS dan Filipina.

Sahiron kehilangan tangan kanannya saat melawan pasukan keamanan pada 1970-an. Dia fasih berbahasa Arab dan Tausug.

Pihak berwenang menawarkan hadiah 1 juta dollar AS (Rp 14,4 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.

Baca juga: Mengenal Asal-usul ISIS, Kelompok Teroris dari Irak

10. Tahil Sali: Rp 7,2 miliar

Tahil Sali adalah seorang warganegara Filipina yang menjadi komandan teroris dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). [Via Rewards for Justice]Via Rewards for Justice Tahil Sali adalah seorang warganegara Filipina yang menjadi komandan teroris dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). [Via Rewards for Justice]

Tahil Sali adalah seorang warganegara Filipina yang menjadi komandan di Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).

Pada 29 September 2009 di Pulau Jolo, Filipina, sebuah alat peledak ditempatkan oleh MNLF yang meledakkan konvoi kendaraan militer.

Ledakan itu menewaskan dua tentara AS dan seorang tentara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), yang merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk membangun sebuah sekolah di Pulau Jolo.

Pada 21 Mei 2010, Wilayah Peradilan ke-9 Filipina mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi Tahil Sali atas serangan bom di acara konvoi kendaraan militer.

Pihak berwenang menawarkan hadiah 500.000 dollar AS (Rp 7,2 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.

11. Ahadon Adak: Rp 3,6 miliar

Ahadon Adak adalah seorang warganegara Filipina dan komandan teroris dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). [Via Rewards for Justice]Via Rewards for Justice Ahadon Adak adalah seorang warganegara Filipina dan komandan teroris dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). [Via Rewards for Justice]

Ahadon Adak adalah seorang warganegara Filipina yang menjadi komandan di Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).

Ahadon Adak juga terlibat dalam peristiwa pengeboman yang sama dengan Tahil Sali, pada 29 September 2009 di Pulau Jolo, Filipina.

Pada tanggal yang sama pula yaitu 21 Mei 2010, Wilayah Peradilan ke-9 Filipina mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan selain untuk Sali, juga untuk Ahadon Adak atas serangan pengeboman tersebut.

Namun, pihak berwenang menawarkan hadiah dengan nominal lebih kecil yaitu 250.000 dollar AS (Rp 3,6 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.

Baca juga: Aksi Boko Haram, Kelompok Teroris di Nigeria yang Akhirnya Terpecah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com