"Jangan sampai menjadi inspirasi, malah kelompok-kelompok di Indonesia melakukan konsolidasi, bahkan mencoba strategi perjuangan Taliban," ujarnya.
Untuk itu, seperti kata Nasir Abbas, aparat keamanan harus terus aktif melakukan antisipasi dengan cara menangkap anggota-anggota JI, ISIS dan afiliasinya.
"Dan perbanyak deradikalisasi agar kelompok jihadi bisa saling mengingatkan dan mencegah tidak terlibat konflik di luar," katanya.
Baca juga: Kenapa Taliban Tidak Membantu Palestina dan Tak Menyerang Israel?
Nasir Abbas adalah mantan anggota JI yang sempat mendapatkan pelatihan militer di Afghanistan dari tahun 1987-1993. Saat ia di sana, belum ada namanya Taliban.
Menurut Nasir, Taliban muncul sekitar tahun 1993/1994 akibat ketidakpuasan masyarakat lokal atas pemerintahan saat itu.
Dalam aksi awalnya, Taliban menyerang semua kelompok di luarnya, termasuk kelompok terorisme Al-Qaeda, orang Arab, pemerintah dan warga asing lainnya.
"Mereka menyerang, menyita barang-barang, senjata, amunisi dan semuanya di kamp saya di Afganistan, termasuk Osama Bin Laden yang lari ke Sudan" kata Nasir.
Taliban menguasai pemerintah Afghanistan pada tahun 1996. Kemudian, Taliban melunak kepada kelompok teroris Al-Qaeda karena Osama Bin Laden.
Baca juga: Siapa Taliban dan Mengapa Ingin Menguasai Afghanistan?
Afghanistan pun jadi "surga" pelatihan militer kelompok Al-Qaeda pada sekitar tahun 1997-1998, termasuk afiliasinya yaitu Jamaah Islamiyah dari Indonesia.
"Orang-orang ke Afghanistan bukan karena Taliban, tapi karena Osama Bin Laden," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.