JAKARTA, KOMPAS.com - Kebangkitan Taliban di Afghanistan menurut mantan teroris dan pengamat terorisme, telah menggelorakan "euforia" atau semangat bagi anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Indonesia.
Namun kelompok JI disebut belum bergerak, baik hijrah ke Afghanistan atau melakukan aksi teror di Indonesia karena masih menunggu dan melihat sikap Taliban, apakah terbuka bagi kelompok terorisme atau tidak.
Jamaah Islamiyah adalah kelompok yang berafiliasi dengan jaringan teroris Al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden yang dekat dengan Taliban.
Baca juga: Kisah Perang: Invasi Soviet ke Afghanistan yang Berujung Lahirnya Taliban
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 37 orang yang diduga teroris di 10 provinsi sejak 12 Agustus lalu dan disebut mereka merencanakan tindakan teror pada 17 Agustus. Sebagian besar dari yang ditangkap adalah kelompok JI.
Pada era tahun 90-an, anggota JI Indonesia melakukan pelatihan militer di Afghanistan dan kemudian diyakini melancarkan serangkaian aksi teror di Indonesia - di antaranya bom Bali, bom Kedutaan Besar Australia hingga bom Hotel Marriot Jakarta - yang menewaskan ratusan orang.
Hubungan itu berakhir ketika al-Qaida ditumpas dan Taliban dilemahkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang menduduki Afghanistan pada 2001.
Walau dijungkalkan dari kekuasaan saat invasi AS itu, Taliban tidak dapat ditumpaskan, bahkan mereka kembali bangkit pasca-penarikan pasukan Barat setelah dua dekade di Afghanistan.
Kini, kelompok bersenjata Taliban telah menguasai mayoritas wilayah Afghanistan, seperti memegang kendali ibu kota Kabul.
Sementara, presiden dan wakil presiden Afghanistan telah meninggalkan negara itu.
Baca juga: Taliban Merajalela, Biden Salahkan Trump dan Presiden Afghanistan
Pemerintah Indonesia berharap agar perdamaian bisa tercipta di Afghanistan agar tidak dimanfaatkan oleh kelompok terorisme.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.