KABUL, KOMPAS.com - Belakangan ini Taliban sepertinya bangkit kembali dan menjadi ancaman di Afghanistan ataupun di perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Muncul pula kekhawatiran bahwa Taliban akan menciptakan ketidakstabilan di wilayah Pakistan barat laut di dekat perbatasan dengan Afghanistan. Di sekitar kawasan tersebut, Taliban melancarkan serangkaian bom bunuh diri.
Taliban berdiri sekitar awal 1990-an di wilayah Pakistan utara setelah pasukan Uni Soviet mundur dari Afghanistan.
Baca juga: Lari dari Taliban, 5 Warga Afghanistan Tewas Saat Rebutan Naik Pesawat di Bandara Kabul
Gerakan ini awalnya didominasi oleh orang-orang Pashtun dan pengaruhnya mulai terasa pada musim gugur 1994.
Cikal bakal gerakan ini adalah pesantren dengan sumber dana dari Arab Saudi. Pesantren ini biasanya menganut aliran Sunni garis keras.
Janji Taliban di wilayah-wilayah kediaman warga Pashtun, yang tersebar di Pakistan dan Afghanistan, adalah memulihkan perdamaian dan keamanan jika mereka berkuasa.
Di kedua negara itu mereka memberlakukan atau mendukung hukum keras, seperti eksekusi di depan umum untuk kasus pembunuhan dan perzinahan serta potong tangan bagi para pencuri.
Diberlakukan juga aturan pakaian yang ketat, seperti perempuan yang menggunakan burka atau pria yang harus memelihara janggut.
Taliban tidak memperbolehkan televisi, musik, dan bioskop, serta melarang anak-anak perempuan berusia 10 tahun ke atas masuk sekolah.
Pakistan sudah berulang kali membantah sebagai arsitek berdirinya gerakan Taliban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.