Sejumlah negara juga mendukung Indonesia merdeka, bahkan sebelum Presiden Soekarno membacakan proklamasi pada 17 Agustus 1945.
Mengutip Good News from Indonesia pada 24 Agustus 2020, salah satu negara pendukungnya adalah Palestina seperti yang ditulis Zein Hassan dalam buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri.
Dukungan Palestina disampaikan oleh tokoh nasionalis sekaligus Mufti Agung, Amin Al Husseini, lewat siaran radio berbahasa Arab selama dua hari beruntun dari Berlin, Jerman, pada 1944.
Ucapan dari Amin Al Husseini bukan pengakuan kedaulatan secara sah, melainkan sebatas dukungan karena Indonesia belum merdeka.
Wilayah Palestina sendiri pada 1944 masih berada di bawah pemerintahan Britania Raya (1920-1948).
Kemudian melansir Kompas Stori, setelah Palestina ada India yang ikut mendukung kemerdekaan Republik Indonesia, dilatarbelakangi oleh diplomasi beras oleh Sutan Sjahrir pada 1946.
Kala itu Indonesia mengirim bantuan 500.000 ton besar ke India uang mengalami krisis pangan akibat penjajahan Inggris.
Diplomasi beras membuat India gencar menyuarakan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Lalu, India melalui perdana menterinya, Jawaharlal Nehru, memprakarsai diadakannya Konferensi Inter-Asia atau Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949.
Selain diplomasi beras, latar belakang dukungan India mencakup perasaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah, kedekatan sejarah dan budaya sejak abad ke-5 Masehi, serta keakraban pemimpin kedua negara.
Baca juga: Carina Joe, Ilmuwan Indonesia Salah Satu Pemilik Hak Paten Vaksin AstraZeneca
Bentuk dukungan Australia adalah melalui peristiwa Black Armada pada 24 September 1945.
Saat itu terjadi boikot besar terhadap kapal-kapal milik Belanda di Pelabuhan Brisbane, Sydney, Melbourne, dan Fremantle.
Kapal-kapal tersebut membawa persenjataan milik Belanda menuju Indonesia.
Peristiwa Black Armada ini kemudian berdampak 400 armada kapal Belanda yang berlabuh di Australia tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.
Para pekerja di Pelabuhan Sydney juga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor diplomatik Belanda. Mereka memasang spanduk bertuliskan hands off Indonesia atau "Lepaskan Indonesia".
Selain enam negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan tiga negara yang mendukung, Indonesia juga mendapat dukungan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk merdeka.
Baca juga: Indra Rudiansyah, Pemuda Indonesia di Balik Terciptanya Vaksin AstraZeneca
Sumber: Kompas.com (Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino | Editor: Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.