Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Darah Tinggi Dialami Jerapah tapi Mereka Tidak Sakit, Bagaimana Bisa?

Kompas.com - 12/08/2021, 19:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Karena tingginya, jerapah perlu tekanan darah yang sangat tinggi. Tapi mereka tidak terkena masalah kesehatan yang mengganggu penderita hipertensi. Bagaimana bisa?

Bagi kebanyakan orang, jerapah hanyalah hewan manis berleher panjang yang favorit dikunjungi di kebun binatang atau difoto saat safari.

Namun bagi seorang ahli fisiologi kardiovaskular, ada lebih banyak lagi yang bisa dipelajari dari para jerapah.

Jerapah ternyata telah memecahkan masalah yang membunuh jutaan orang setiap tahun, yaitu tekanan darah tinggi, seperti yang dilansir dari BBC Indonesia pada Kamis (12/8/2021).

Solusinya, yang sejauh ini belum sepenuhnya dimengerti oleh para ilmuwan, terkait dengan organ bertekanan, irama jantung yang berubah, penyimpanan darah, dan tempat persediaan penyimpanan secara biologis.

Baca juga: Sosok Jerapah Betina Tua atau Nenek, Diduga Punya Peran Besar bagi Kelompok Jerapah

Jerapah memiliki tekanan darah setinggi langit karena kepalanya yang sangat tinggi.

Kepala jerapah dewasa bisa mencapai 6 meter dari permukaan tanah, jarak yang sangat jauh bagi jantung untuk memompa darah melawan gravitasi.

Untuk memiliki tekanan darah 110/70 di otak (yang normal untuk mamalia besar), jerapah membutuhkan tekanan darah di jantung sekitar 220/180.

Tekanan setinggi itu tidak bermasalah bagi jerapah, tetapi pada manusia, tekanan setinggi itu bisa memicu berbagai masalah. Mulai dari gagal jantung, gagal ginjal, hingga kaki bengkak.

Pada manusia, tekanan darah tinggi kronis menyebabkan penebalan otot jantung.

Ventrikel kiri jantung menjadi lebih kaku dan kurang mampu mengisi lagi setelah setiap stroke, menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai gagal jantung diastolik, yang ditandai dengan kelelahan, sesak napas, dan berkurangnya kemampuan untuk berolahraga.

Jenis gagal jantung ini yang terjadi pada hampir setengah dari 6,2 juta kasus gagal jantung di AS saat ini.

Baca juga: Wanita Ini Bunuh dan Ambil Jantung Jerapah Langka sebagai Hadiah Valentine Terbesar

Ketika ahli jantung dan ahli biologi evolusi Barbara Natterson-Horowitz dari Harvard dan UCLA memeriksa jantung jerapah, dia dan muridnya menemukan bahwa ventrikel kiri mereka memang menjadi lebih tebal, tetapi tanpa kekakuan, atau fibrosis, yang akan terjadi pada manusia.

Para peneliti juga menemukan bahwa jerapah memiliki mutasi pada lima gen yang berhubungan dengan fibrosis.

Sesuai dengan temuan itu, peneliti lain yang memeriksa genom jerapah pada tahun 2016 menemukan beberapa varian gen spesifik jerapah yang terkait dengan perkembangan kardiovaskular dan pemeliharaan tekanan darah dan sirkulasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com