Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokyo Rose: Wanita Pengirim Propaganda di Balik Siaran Radio Jepang

Kompas.com - 12/08/2021, 04:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Toguri kemudian mendapat pekerjaan kedua di Radio Tokyo sebagai juru ketik, membantu mengetik skrip.

Namun, dia tiba-tiba diminta untuk menjadi penyiar sebuah acara yang disebut “Zero Hour,” sebuah program hiburan untuk tentara Amerika, dan pada November 1943 dia mulai membawakannya.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Onna-Bugeisha, Samurai Wanita dari Zaman Kuno Jepang

Isinya tentang konten dewasa untuk menurunkan moral para tentara Amerika yang berada di Pasifik Selatan, dengan memberi tahu mereka bahwa gadis-gadis mereka di rumah sedang berkencan dengan pria lain.

Disebutkan dalam Biography bahwa dia memang menyebut pasukan tentara Amerika itu “bodoh”, tetapi dia tidak pernah menyebarkan banyak propaganda, seperti tujuan utama siaran.

Toguri tidak pernah menyebut dirinya Tokyo Rose dalam siarannya. Dia menyebut dirinya Ann dan Orphan Ann.

Tokyo Rose adalah istilah yang diciptakan oleh pria kesepian Amerika di Pasifik Selatan yang senang mendengar apa yang mereka bayangkan sebagai wanita tipe geisha yang eksotis. 

Dia bekerja sebagai penyiar radio selama tiga tahun.

Dalam kehidupannya di Jepang yang menahan rindu pulang ke rumahnya, dia bertemu dengan seorang pria Jepang-Portugis bernama Filipe D'Aquino, dan mereka jatuh cinta.

Mereka menikah pada 1945. Pada Agustus 1945, Amerika menjatuhkan dua bom di Nagasaki dan Hiroshima, kemudian membuat pemerintah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Irena Sendler, Pejuang Kemanusiaan Bawah Tanah di Ghetto Warsawa Nazi

Tuduhan pengkhianatan

Setelah Perang Dunia II beraakhir, wartawan tertarik dengan peran Toguri, mewawancarainya dan membuat catatan dengan 17 halaman tentang pekerjaan radionya sebagai "Tokyo Rose".

Angkatan Darat Amerika mulai menyelidiki dia sebagai pengkhianat, telah melakukan pengkhianatan karena menyiarkan propaganda Jepang.

Dia dipenjara selama satu tahun, tetapi dibebaskan karena kurangnya bukti.

Kisahnya menjadi berita nasional oleh Walter Winchell dan dia memintanya untuk dikembalikan ke Amerika, sehingga dia bisa diadili.

Pada 1948, Presiden Truman merasa tergerak untuk bertindak, dan dia akhirnya diekstradisi ke Amerika dengan dakwaan pengkhianatan terhadap Amerika. Perjalanannya kembali pulang ke Amerika adalah sebagai tahanan.

Pada 5 Juli 1949, sidang makar Toguri resmi dibuka. Transkripsi sebenarnya dari siarannya tidak pernah dibagikan kepada juri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com