Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Senjata Rahasia Kuno yang Hilang dari Peradaban: Pedang Damaskus hingga Api Yunani

Kompas.com - 09/08/2021, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Senjata selalu memainkan peran penting dalam peperangan dan setiap spesifikasinya memiliki potensi untuk meningkatkan kemenangan.

Misalnya, busur panjang bukan tandingan pistol, dan tank dengan mudah pasukan berkuda. Sementara, setiap zaman memiliki keunggulan senjata masing-masing.

Ada senjata tak tertandingi yang telah memberikan keungan besar di setiap medan perang, tetapi hilang tanpa bisa diproduksi lagi.

Berikut 3 senjata zaman kuno tangguh yang telah memberikan banyak kemenangan perang, seperti yang dilansir dari History of Yesterday:

Baca juga: 9 Senjata Tertua di Dunia yang Pernah Berjaya 1287 hingga 1861

1. Pedang Damaskus yang tidak dapat dipecahkan

Pedang Damaskus. [Via History of Yesterday]Via History of Yesterday Pedang Damaskus. [Via History of Yesterday]

Pedang ini dikenal sebagai baja Damaskus yang memiliki reputasi tidak mudah patah dan sangat fleksibel digunakan.

Namun sebenarnya, baja Damaskus berasal dari India. Alasan menamakannya baja Damaskus adalah karena orang Eropa biasanya membeli senjata berbahan baja jenis ini dari kota Damaskus di Suriah.

Pedang Damaskus ini adalah terbuat dari baja wootz yang ada di India Selatan sekitar 500 SM dan diekspor secara global sejak itu. Baja berkualitas tinggi dengan paduan seperti tungsten, vanadium, atau mangan.

Di kota Damaskus, pembuatan pedang dan belati berkembang pesat dari abad ke-3 hingga ke-17. Pandai besi Damaskus mengambil batangan kecil baja wootz dari India dan menempanya menjadi pedang dan belati legendaris.

Pada abad ke-18, teknik pembuatan baja Damaskus hilang sehingga hilang pula pedang Damaskus yang tersoroh. Ada banyak penyebab hilangnya pengetahuan pembuatan baja Damaskus ini.

Salah satunya adalah penindasan Inggris terhadap pertambangan dan manufaktur baja di India Selatan. Alasan lain yang mungkin adalah bahwa rahasia manufaktur baja Damaskus tidak diteruskan ke generasi berikutnya.

Ada beberapa upaya untuk merekayasa balik baja Damaskus untuk dijadikan pedang. Beberapa menyamai, namun tidak ada yang sepenuhnya berhasil menciptakan pedang yang sama.

Baca juga: Inilah 3 Senjata Kimia Paling Mematikan, Ada yang Bisa Membuat Koma Dua Hari

2. Pedang Ulfberht kualitas super

Pedang Ulfberht. [History of Yesterday]History of Yesterday Pedang Ulfberht. [History of Yesterday]

Pedang Ulfberht adalah pedang berkualitas tinggi yang dikenal pedangnya para Viking. Hanya prajurit elit Viking yang mampu membelinya.

Pedang ini dikenal karena ketajaman dan kekuatannya, sehingga senjata ini akan memberikan pemiliknya keuntungan besar selama pertempuran.

Secara keseluruhan, para arkeolog hanya menemukan 170 pedang Ulfberht. Masing-masing pedang memiliki tulisan "+ VLFBERH + T," merek dagang dari bengkel pandai besi yang memproduksi pedang itu.

Pedang ini berasal dari daerah Franka (saat ini menjadi Perancis modern dan Jerman Barat).

Menariknyaa, pedang Ulfberht ini telah diproduksi oleh para pandai besi periode 800 hingga 1.000 Masehi.

Namun, teknologi modern yang dapat memproduksi baja kualitas tinggi yang sama dengan yang digunakan untuk pembuatan pedang Ulfberht, baru ditemukan pada abad ke-19.

Teknik modern melibatkan pemanasan bijih besi hingga 1.700 Celcius dan menambahkan karbon.

Bagaimana kaum Frank membuat pedang Ulfberht ini tetap menjadi misteri. Generasi modern kini hanya tahu bahwa kaum Frank percaya bahwa pembuat pedang Ulfberht memiliki kekuatan magis.

Baca juga: 7 Pulau-pulau Horor di Dunia dari Penjara Tua sampai Situs Uji Senjata Biologis

3. Api Yunani yang sulit padam

Api Yunani adalah napalm versi zaman kuno yang digunakan oleh Kekaisaran Bizantium. Ini pertama kali diperkenalkan pada 672 M.

Api Yunani ini tidak dapat dipadamkan, kecuali dengan kulit yang direndam dalam cuka dicampur dengan pasir dan air seni tua.

Api ini bahkan tetap membakar apa yang ada di dekatnya, sekali pun di atas air. Cairan itu lengket dan menempel di kapal atau daging manusia.

Api Yunani ditembakkan ke kapal musuh dengan tabung yang disebut siphon, dan ditempatkan di haluan kapal.

Kekaisaran Bizantium membuat tabung itu terlihat seperti kepala singa untuk menambah teror yang ditimbulkan kepada musuh.

Api Yunani memberikan Kekaisaran Bizantium keuntungan yang belum pernah terjadi sebelumnya atas musuh. Biasanya, mereka sering kalah jumlah.

Angkatan Laut Bizantium zaman itu memenangkan pertempuran hanya dengan menggunakan api Yunani.

Baca juga: Sejarah Senjata Api Ditemukan dan Berkembang di Era Perang Abad Ke-20

Senjata ini merupakan faktor utama dalam keberhasilan pertahanan Konstantinopel selama pengepungan Arab pertama (674-687) dan kedua (717-718).

Angkatan Laut Bizantium menghancurkan kapal-kapal Rus di Bosphorus pada 941 dan 1043 dengan napalm kuno ini.

Api Yunani yang mengubah permainan dalam perang Bulgaria 970-971 dan selama pemberontakan yang dipimpin oleh Thomas the Slav (821-823) .

Faktanya adalah api Yunani memperpanjang kelangsungan hidup Kekaisaran Bizantium selama berabad-abad.

Sementara, resep pembuatan api Yunani ini masih manjadi misteri hingga saat ini.

Senjata yang sangat mematikan ini adalah rahasia yang dijaga ketat kaisar Bizantium, mencegah resep jatuh ke tangan musuh.

Catatan terakhir penggunaan api Yunani tertulis pada abad ke-13. Setelah itu, tidak pernah diproduksi lagi oleh Kekaisaran Bizantium.

Ada anggapan resep rahasia api Yunani itu telah hilang atau bisa jadi Kekaisaran Bizantium kehilangan akses ke sumber bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya.

Ada banyak teori tentang resep napalm kuno ini. Kemungkinan besar itu termasuk nafta, kapur tohor, belerang, dan resin di antara banyak bahan lainnya.

Namun, tidak ada yang bisa memproduksi api Yunani, sehingga resepnya adalah misteri.

Baca juga: Api Yunani: Senjata Kuno Mematikan Pelindung Kekaisaran Bizantium dari Abad ke-7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com