KOMPAS.com – World Wide Web (WWW) bukanlah sesuatu yang asing. Setiap kali mengakses situs web di peramban web (browser), tiga huruf tersebut kerap muncul.
WWW berfungsi sebagai penyedia data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna internet. WWW dapat langsung menghubungkan pengguna internet ke berbagai macam web server.
Sehingga, pengguna internet bisa mengakses data, dokumen, dan berbagai macam informasi yang terdapat di dalam sebuat situs.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 8 Juli 1994: Meninggalnya Kim Il Sung, Pendiri Korea Utara
Penemuan WWW tak terlepas dari booming-nya pengembangan sistem informasi global saling terhubung.
Pengembangan WWW dimulai pada 1989 oleh Tim Berners-Lee dan rekan-rekannya di CERN, sebuah organisasi ilmiah internasional yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Kala itu, internet hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu. Selain itu, cakupannya pun sempit dan belum ada konsep yang mengoneksikan banyak orang pada internet.
Berangkat dari keterbatasan tersebut, Berners-Lee dan timnya menciptakan sebuah protokol yang menstandardisasikan komunikasi antara server dan klien.
Melansir Britannica, protokol tersebut dinamakan HyperText Transfer Protocol (HTTP).
Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: AS Larang Pengiriman Bayi Lewat Jasa Kantor Pos
Setelah itu, Berners-Lee menciptakan Hyper Text Markup Languange (HTML) sebagai pondasi sebuah laman situs web.
Pada 1990, Berners-Lee membangun sistem yang diperlukan agar web bekerja seperti HyperText Transfer Protocol (HTTP), HyperText Markup Language (HTML), peramban pertama, serta web server pertama.
Akhirnya, WWW tersedia sebagai layanan untuk masyarakat umum pada 6 Agustus 1991, ketika Berners-Lee menerbitkan situs webnya yang pertama kali.
WWW memperoleh penerimaan yang cepat dengan munculnya peramban yang disebut Mosaic yang dirilis pada September 1993.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi Superga, Duka Torino, Petaka Timnas Italia
Mosaic dikembangkan di AS oleh Marc Andreessen rekan-rekannya di National Center for Supercomputing Applications, University of Illinois.
Pada April 1994 Andreessen mendirikan Netscape Communications Corporation dan memiliki peramban bernama Netscape Navigator.
Netscape Navigator langsung menjadi peramban web yang dominan setelah dirilis pada Desember 1994.
InternetWorks dari BookLink Technologies, peramban pertama dengan tab, memulai debutnya pada tahun yang sama.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah 13 Mei: Paus Yohanes Paulus II Hendak Dibunuh di Vatikan
Pada pertengahan 1990-an WWW memiliki jutaan pengguna aktif.
Raksasa perangkat lunak, Microsoft Corporation, tertarik untuk mendukung penerapan internet di komputer pribadi.
Hingga akhirnya, Microsoft mengembangkan peramban web sendiri, Internet Explorer (IE), pada 1995 sebagai tambahan untuk sistem operasi Windows 95.
IE diintegrasikan ke dalam sistem operasi Windows pada 1996. Strategi ini rupanya berhasil memangkas persaingan dari produsen peramban web lainnya, seperti Netscape.
Tak lama setelah itu, IE segera menjadi peramban web yang paling populer.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Revolusi Industri Cikal Bakal Hari Buruh Internasional
Sementara itu, Apple merilis peramban web Safari pada 2003 sebagai peramban web default di Macintosh, kemudian di iPhone pada 2007, dan iPad pada 2010.
Penantang serius pertama untuk dominasi IE adalah Mozilla Firefox, dirilis pada 2004 dan dirancang untuk mengatasi peramsalahan kecepatan dan keamanan dari IE.
Pada 2008 Google meluncurkan Chrome, browser pertama dengan tab terisolasi. Ini berarti, ketika satu tab tidak berjalan, tab lain dan seluruh peramban masih tetap berfungsi.
Pada 2013 Chrome menjadi browser yang dominan, melampaui popularitas IE dan Mozilla Firefox. Microsoft akhirnya menghentikan IE dan menggantinya dengan Edge pada 2015.
Pada awal abad ke-21, ponsel pintar menguasai pangsa dibandingkan komputer. Penggunaan WWW pada ponsel pintar juga terus meningkat.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Meninggal Bunuh Diri Usai 36 Jam Menikah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.