“Jika kita memiliki divisi militer dengan kemampuan menembbak peluru ke burung-burung ini, mereka akan menghadapi pasukan mana pun di dunia. Mereka bisa menghadapi senapan mesin dengan kebal tank.”
Dalam laporan resminya, Meredith mencoba mengambil sisi positif dari situasi tersebut, dengan mencatat bahwa meskipun hanya 20 emu yang terbunuh, tidak ada korban jiwa di pihak manusia.
Akan tetapi, para petani mendesak perang harus dimenangkan, dan setelah beberapa lobi dari Premier Australia Barat, The Great Emu War berlanjut pada 13 November.
Baca juga: Kisah Perang Dunia 1: Negara Mana Saja Blok Sekutu dan Blok Sentral?
Meredith dan timnya kemudian mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan menghabiskan 10.000 peluru, mereka bisa membunuh 986 emu.
Secara kuantitas memang lebih baik daripada membunuh 20 di percobaan pertama, tetapi rasionya tak sampai 10 persen.
Angka itu juga diperkirakan menjadi salah satu rasio peluru-untuk-membunuh terburuk dalam sejarah militer.
Saat The Great Emu War berakhir, simpati publik awalnya berpihak ke emu.
Laporan media-media menunjukkan emu berlarian atau sekarat, berujung protes publik dan bahkan timbul gejolak di Inggris pada perang emu yang sedang berlangsung.
Parlemen Australia menanyai Pearce mengenai taktik tersebut dan menanyakan apakah ada cara lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Salah satu anggota DPR bahkan dengan sinis bertanya, apakah akan ada medali kehormatan yang diberikan untuk perang ini.
Pearce meyakinkan parlemen bahwa mereka bertindak secara manusiawi dan taktik pemusnahan massal diperlukan. Dia meminta kesempatan lagi untuk mengalahkan emu.
Namun pada akhirnya, opini publik menang, dan The Great Emu War diperintahkan untuk berakhir. Emu menang.
Burung-burung emu terus merusak ladang gandum di Australia Barat, dan dua tahun kemudian para petani kembali meminta bantuan militer dari pemerintah.
Untungnya bagi para emu, permintaan itu ditolak. Banding diajukan lagi oleh petani Australia Barat pada tahun 1944 dan 1948, tetapi lagi-lagi ditolak.
Australia lalu mempelajari cara-cara pencegahan dan tidak pernah lagi terlibat dalam pertempuran dengan emu.
Emu terlalu kuat. Mereka memenangi The Great Emu War, kisah perang ketika manusia kalah dari burung.
Baca juga: 4 Kisah Perang Konyol dalam Sejarah Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.