Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Jimmy Hoffa, Pemimpin Kaum Buruh AS yang Berpengaruh

Kompas.com - 31/07/2021, 22:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com – Pada pagi 31 Juli 1975, salah satu tokoh pemimpin kaum buruh Amerika Serikat (AS) paling berpengaruh, James Riddle Hoffa, dilaporkan menghilang.

Pria yang akrab disapa Jimmy Hoffa tersebut rupanya juga tidak pulang ke rumahnya pada malam sebelum dia dilaporkan menghilang.

Setelah dilakukan pengusutan, Hoffa diduga menjadi korban serangan mafia. Namun, bukti atas dugaan tersebut tidak pernah ada dan nasibnya masih menjadi tanda tanya besar sampai hari ini.

Jimmy Hoffa lahir pada 1913 dari keluarga penambang batu bara yang miskin di kota Brasil, Indiana, AS.

Baca juga: [Cerita Dunia] Gedung Pencakar Langit Pertama di Dunia Tingginya 42 Meter

Saat masih muda, Hoffa sudah menunjukkan bakat kepemimpiannya yang sangat menonjol sebagaimana dilansir History.

Ketika baru menginjak usia 20 tahun, dia membantu mengorganisasi pemogokan buruh di Detroit.

Sejak saat itu, karisma dan bakat Hoffa sebagai organisator lokal makin moncer.

Dengan cepat, dia diperhatikan oleh serikat pekerja International Brotherhood of Teamsters atau lebih dikenal dengan Teamsters.

Tak cukup sampai di situ, Hoffa langsung dibawa serikat pekerja yang kecil namun mulai berkembang pesat itu dan membawanya ke atas melalui jajarannya.

Baca juga: [Cerita Dunia] Bangkai Kapal Utuh Tertua di Dunia dari Yunani Kuno Karam di Laut Hitam

Setelah Hoffa bergabung, Teamsters makin kuat dan kerap mengorganisasi para sopir truk di seluruh negeri.

Melalui aksi-aksi seperti pemogokan, boikot, dan beberapa metode protes yang kuat meski kurang legal, Teamster memenangi sejumlah tuntutan kontrak atas nama pekerja.

Hoffa lantas menjadi presiden Teamsters pada 1957 ketika mantan pemimpinnya dijebloskan dipenjara karena terlibat suap.

Sebagai pemimpin, Hoffa dipuji atas kerja tak kenal lelahnya untuk memperluas serikat pekerja tersebut.

Dia juga disanjung atas pengabdiannya yang tak pernah padam bahkan kepada anggota organisasi yang paling lemah sekali pun.

Baca juga: [Cerita Dunia] Freddie dan Truus, Pasukan Remaja Pembunuh Nazi Era Perang Dunia II

Dedikasi Hoffa kepada pekerja dan pidato publiknya yang menggetarkan membuatnya sangat populer, baik di antara rekan-rekan sesama buruh maupun para politikus dan pengusaha.

Meski perjuangannya terhadap nasib kaum buruh di AS patut diacungi jempol, Hoffa juga memiliki sisi gelap.

Ketika Hoffa memimpin Teamsters, banyak petinggi serikat buruh tersebut bermitra dengan organisasi mafia dalam pemerasan dan penggelapan.

Hoffa sendiri memiliki hubungan dengan mafia tingkat tinggi, dan menjadi target beberapa penyelidikan pemerintah sepanjang tahun 1960-an.

Pada 1967, dia dihukum karena menerima suap dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara. Saat di penjara, Hoffa tidak pernah mau meletakkan jabatannya sebagai pemimpin Teamsters.

Baca juga: [Cerita Dunia] Satu Orang Selamat dari Tenggelamnya Kapal Selam Inggris pada Perang Dunia II

Ketika Presiden AS Richard Nixon meringankan hukumannya pada 1971, Hoffa siap untuk kembali menjadi aktivis.

Dia akhirnya dibebaskan pada 23 Desember 1971 namun dengan syarat tidak boleh terlibat dalam kegiatan serikat pekerja selama 10 tahun.

Hoffa tidak terima dan berniat melawan pembatasan tersebut. Pada 30 Juli 1975, ketika hendak melawan pembatasn tersebut di pengadilan, Hoffa dia justru tidak pernah terlihat.

Hoffa tetap tidak pulang keesokan harinya dan keluarganya memutuskan untuk mengajukan laporan orang hilang ke polisi Bloomfield Township.

Beberapa teori konspirasi telah beredar tentang hilangnya Hoffa dan lokasi jenazahnya, tetapi kebenarannya masih belum diketahui hingga saat ini.

Baca juga: [Cerita Dunia] Sejarah Patung Liberty, Awalnya Dipasang di Terusan Suez

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com