Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julie D'Aubigny: Ikon Feminis Perancis dari Abad Ke-17 yang Penuh Skandal

Kompas.com - 29/07/2021, 10:26 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Saat seorang biarawati tua meninggal, kedua wanita itu melihatnya sebagai peluang. Mereka mengambil jasad biarawti tua itu ke tempat tidur gadis itu, lalu membakar gedung dan melarikan diri.

Saat kebenaran dari kebakaran itu terungkap, La Maupin ini dijatuhi hukuman mati dengan api dalam pengadilan in absentia.

Disebutkan dalam catatan sejarah yang dikutip Kompas.com dari Medium, sepanjang persidangan ia diadili sebagai seorang pria.

Ada anggapan bahwa kelurga gadis itu sengaja menutupi identitas aslinya agar tidak malu dengan hubungan gay putrinya. Namun, setelah 3 bulan hubungan mereka berakhir karena bosan.

Surat perintah hukuman mati membayanginya, mendorongnya mendekati sejumlah pria yang dapat membantunya bebas. Dia sangat persuasif, untuk membuat mereka mengajukan petisi kepada Raja Louis XIV agar ia diampuni sepenuhnya.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Tomoe Gozen, Samurai Wanita Bernilai 1.000 Prajurit

Dengan kisah-kisah eksploitasinya, sang raja mengabulkan dan ia bebas dari hukuman mati.

Setelah mendapatkan kesempatan hidup lagi, Julie D’Aubigny kembali berpetualang dengan pria maupun wanita, saat ia terjun memainkan banyak peran di Paris Opera.

Salah satu peran yang membuatnya sangat terkenal dan mendapatkan banyak cinta adalah saat menjadi Pallas Athena di pertunjukan Cadmus et Hermione oleh Lully dan Quinault.

Ada momen ia bertengkar dan menantang untuk berkelahi dengan salah satu aktor kurang ajar yang merayunya, tetapi ia tolak mentah-mentah. Perkelahian saat itu dilerai oleh teman opera lainnya.

Julie menanti malam tiba. Di luar teater, ia berhasil menghajar pria itu dengan tongkat, kemudian mencuri arloji dan kotak tembakaunya.

Keesokan harinya, ketika pria itu datang ke teater, dia berdalih telah dirampok oleh sekelompok pria.

Sepengkal kisah lainnya dari petualangan La Maupin terjad di malam pesata dansa yang diadakan oleh saudara laki-laki Raja Louis XIV.

Berpakaian sebagai seorang pria, ia mencium seorang wanita muda di lantai dansa. Seketika ia tantang berduel dengan 3 pria.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Onna-Bugeisha, Samurai Wanita dari Zaman Kuno Jepang

La Maupin meladeninya. Di bawah sinar bulan, ia melawan satu demi satu dari ketiga pria itu hingga tewas.

Insiden itu mengejutkan otoritas kerajaan, dan harus mendapatkan hukuman dari raja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com