Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Erwin Rommel Sang Rubah Gurun dan Plot Membunuh Hitler

Kompas.com - 20/07/2021, 14:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Erwin Rommel dikenal sebagai komandan tank terbaik saat memimpin pasukan Jerman dan Italia di Perang Dunia II, sehingga dijuluki Der Wuestenfuchs atau Sang Rubah Gurun.

Julukan "Rubah Gurun" juga disematkan media Inggris, karena kepiawaiannya memimpin pasukan langsung ke garis depan.

Nama Rommel pun dijadikan pangkalan militer terbesar Jerman, yaitu Barak Field Marshal Rommel di Augustdorf.

Baca juga: Kisah Perang di Kursk, Pertempuran Tank Terbesar di Dunia

Sosoknya memang begitu tersohor, karena dia adalah jenderal Nazi Jerman dengan pangkat tertinggi di Perang Dunia II, Field Marshall, dan pernah terlibat plot membunuh Adolf Hitler.

Kiprah di medan perang

Pria kelahiran 15 November 1891 di Heidenheim, Jerman, ini memiliki darah militer tulen di tubuhnya.

Bernama panjang Johannes Erwin Eugen Rommel, dia lahir di keluarga militer dan birokrat, anak ketiga dari lima bersaudara buah hati pasangan Erwin Rommel Sr dan Helene von Lutz.

Mengutip laman Historia, sejarawan David Fraser dalam Knight's Cross: A Life of Field Marshal Erwin Rommel menyingkap, ayahnya adalah perwira rendahan berpangkat letnan di unit artileri Kerajaan Wuerttemberg, bagian dari Kekaisaran Jerman.

Sementara itu ibunya berasal dari kalangan birokrat. Kakek Rommel, Karl von Luz, adalah petinggi Parlemen Kerajaan Wuerttemberg.

Rommel masuk militer pada usia 18 tahun setelah menyelesaikan pendidikan-pendidikan dasar. Dia mengikuti jejak ayahnya dengan bergabung ke Resimen Infantri ke-124 Wuerttemberg.

Komandan Nazi Jerman di Front Afrika, Erwin Rommel.AFP/FRANCE PRESSE VOIR Komandan Nazi Jerman di Front Afrika, Erwin Rommel.
Dia ikut terjun ke Perang Dunia I dengan berpangkat letnan, ikut bertempur di Pertempuran Lembah Jiu (7-17 November 1916), Pertempuran Oituz II (8-20 Agustus 1917), hingga penaklukan kota Longarone 9 November 1917.

Di pertempuran yang disebut terakhir, ia bisa menawan 10.000 prajurit Divisi Infantri ke-10 Italia hanya berbekal sejumlah kecil pasukan.

Berkat penaklukan di kota tepi Sungai Piave, Italia, itu Erwin Rommel dianugerahi medali Por le Merit.

Baca juga: Kisah Perang: Benarkah Rusia Menang Pertempuran Kursk, Adu Tank Terbesar di Dunia?

Diangkat Hitler

Karier militer Erwin Rommel semakin melejit setelah diangkat Hitler sebagai perwira penghubung Kementerian Perang berpangkat kolonel.

Kala itu Hitler baru naik takhta menjadi Kanselir Jemran pada 1933. Mereka bertemu pertama kali tanggal 30 September 1934 saat Hitler menginspeksi pasukan Batalyon Jaeger ke-3, Resimen Infantri ke-17 yang dikomandani Rommel.

Selanjutnya Rommel naik jabatan lagi menjadi komandan Akademi Militer Theresian, komandan Fuehrerbegleitbatallion (batalyon pengawal Hitler) berpangkat generalmajor (mayor jenderal).

Kompas.com pada 15 Oktober 2018 menuliskan, selama menjadi komandan pengawal pribadi Hitler, Rommel meluangkan waktunya mempelajari mesin dan mekanika, sistem pembakaran mesin hingga senjata berat.

Plot membunuh Hitler

Erwin Rommel (tengah), komandan tank terbaik saat memimpin pasukan Jerman dan Italia di Perang Dunia II.WIKIMEDIA COMMONS Erwin Rommel (tengah), komandan tank terbaik saat memimpin pasukan Jerman dan Italia di Perang Dunia II.
Erwin Rommel terluka parah akibat serangan pesawat Inggris pada 17 Juli 1944, atau 11 hari setelah Sekutu melancarkan D-Day.

Rommel diserang dalam perjalanan kembali ke markasnya dari inspeksi ke markas Korps Panser SS ke-1.

Di dekat Sainte Foy de Montgommery, mobilnya ditembaki pesawat Inggris sampai terguling dan dia terlempar keluar.

Erwin Rommel akhirnya selamat, tetapi tiga hari kemudian saat dia dirawat terjadi insiden yang dikenal sebagai Operasi Valkyrie untuk membunuh Hitler.

Rencana pembunuhan yang dikenal sebagai Plot 20 Juli itu dipimpin Claus von Stauffenberg dengan meledakkan bom.

Operasi Valkyrie dilakukan ketika Hitler dan para perwiranya berkumpul di markas rahasia Wolfsschanze atau Sarang Serigala di Rastenburg, Prusia Timur.

Saat itu Hitler sedang rapat tentang perkembangan pasukannya di front barat dan timur.

Baca juga: 5 Negara dengan Tank Terbanyak di Dunia

Erwin Rommel, jenderal Nazi Jerman yang dijuluki Rubah Gurun karena kepiawaiannya memimpin pasukan langsung ke garis depan, dan terkenal sebagai komandan tank terbaik saat memimpin pasukan Jerman dan Italia di Perang Dunia II.WIKIMEDIA COMMONS Erwin Rommel, jenderal Nazi Jerman yang dijuluki Rubah Gurun karena kepiawaiannya memimpin pasukan langsung ke garis depan, dan terkenal sebagai komandan tank terbaik saat memimpin pasukan Jerman dan Italia di Perang Dunia II.
Namun upaya pembunuhan itu gagal. Hitler hanya luka ringan dan selamat. von Stauffenberg serta para perwira militer yang terlibat lalu diburu dan dijatuhi hukuman mati.

Rommel dituduh tersangkut kasus itu, sehingga Hitler menangkapnya dan memberi dua pilihan: Bunuh diri atau diseret ke pengadilan dan namanya tercemar.

Hitler tak mau mengeksekusi Rommel di depan publik, karena menurutnya bakal menurunkan semangat juang para prajurit yang sedang mati-matian melawan Sekutu di barat dan Uni Soviet di timur.

Rommel akhirnya memilih opsi pertama. Dia bunuh diri dengan menenggak kapsul berisi sianida pada 14 Oktober 1944 di Herrlingen dalam usia 52 tahun.

Pemerhati sejarah Nazi Jerman, Alif Rafik Khan, berkata kepada Historia bahwa sebenarnya Rommel tidak terlibat.

"Dia (Rommel) tahu tentang plot itu dari stafnya, Caesar von Hofacker dan Hans Speidel, tapi tidak terlibat."

"Dia juga sempat diajak bergabung tapi menolak. Dia menolak karena masih menghormati sumpah prajuritnya meskipun berlawanan dengan nuraninya."

"Doa memilih bersikap netral sekaligus tidak memberitahukan rencana plot tersebut kepada pihak yang berwenang," beber Alif.

Jenazah Erwin Rommel kemudian dimakamkan di Herrlingen.

Baca juga: Kisah Perang: Tank Fury dan Cerita-cerita yang Tak Diungkap di Film

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ardi Priyatno Utomo | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com