Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moacir Barbosa, Kisah Tragis Kiper yang Dikucilkan Brasil karena Blunder di Piala Dunia 1950

Kompas.com - 12/07/2021, 19:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber The Versed

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Moacir Barbosa, kiper inti timnas Brasil di Piala Dunia 1950, bisa dibilang sebagai salah satu kambing hitam bernasib terburuk sepanjang masa.

Kesalahannya di laga puncak tak hanya membuat kans Selecao meraih titel di kandang sendiri melayang, tetapi juga merenggut kehidupan sosial sang kiper selama 50 tahun berikutnya.

Barbosa dikucilkan negara, kehadirannya tidak dianggap oleh masyarakat, dan selama puluhan tahun kesalahannya tidak dimaafkan.

Baca juga: Kisah Big Mary, Gajah yang Mati Tragis Digantung karena Bunuh Pawangnya

Barbosa bukan kiper sembarangan

Moacir Barbosa Nascimento menghabiskan sebagian besar kariernya di klub asal Rio de Janeiro, Vasco da Gama. Dia bergabung dengan mereka pada 1945.

Di sanalah kiper setinggi 174 cm ini menghabiskan paruh kedua tahun 1940-an, dengan membuktikan dirinya sebagai salah satu penjaga gawang terhebat di dunia.

Selama lima tahun pertama di Vasco, Barbosa memenangi kejuaraan negara bagian 1945, 1947, dan 1949. Mereka juga menjuarai Campeonato Sul-Americano de Campeões 1948.

Turnamen itu merupakan pendahulu Copa Libertadores, yang menampilkan tim-tim terbaik di Amerika Latin seperti River Plate (Argentina), Litoral (Bolivia), Vasco da Gama (Brasil), Colo-Colo (Chile), Emelec (Ekuador), Municipal (Peru), dan Nacional (Uruguay).

Campeonato Sul-Americano de Campeões adalah kompetisi klub kontinental pertama dalam sejarah sepak bola. Dengan menjuarainya, artinya Vasco da Gama adalah juara kontinental pertama di sepak bola.

Barbosa kemudian dipanggil masuk timnas di Copa America 1949. Turnamen itu dimenangi Brasil usai melibas Paraguay 7-0 dalam play-off di kandang sendiri.

Semua pencapaian itu akhirnya menuntut Moacir Barbosa menembus skuat inti Brasil di Piala Dunia 1950.

Kebetulan, turnamen akbar empat tahunan edisi itu dimainkan di Tanah Samba, dan Brasil menjadi kandidat kuat pemenangnya.

Celakanya, ekspektasi yang sangat tinggi itu tak tergapai, dan memunculkan slaah satu kisah paling kejam dalam "hukuman" untuk kesalahan pemain sepak bola.

Baca juga: Inggris Kalah di Final Euro 2020, Mural Marcus Rashford Jadi Sasaran Vandalisme

Tragedi Maracanazo

Selain main di kandang sendiri, Brasil juga menjadi favorit karena baru saja menjuarai Copa America.

Skuat Selecao kala itu dipimpin oleh Zizinho, dan lolos dari penyisihan grup dengan mantap.

Brasil menang 4-1 atas Meksiko di laga pembuka, imbang 2-2 lawan Swiss, dan menang 2-0 dari Yugoslavia.

Halaman:
Sumber The Versed
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com