Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah 8 Juli 1994: Meninggalnya Kim Il Sung, Pendiri Korea Utara

Kompas.com - 08/07/2021, 16:51 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Dialah kakek dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dialah peletak dasar ideologi Juche. Dialah yang merumuskan bagaimana negara Korea Utara ke depannya.

Dialah Kim Il Sung, pendiri sekaligus pemimpin pertama Korea Utara.

Pada 8 Juli 1994, sosok yang dikenal akrab dengan Presiden pertama RI Soekarno ini, berpulang. Tapi--seperti jasadnya yang diawetkan--warisan Kim Il Sung masih berlanjut hingga saat ini.

Baca juga: Curhat Mantan Pengawal Kim Il Sung: Dia Senang Melihat Kami Menembak

Kim Il Sung muda dikenal sebagai sosok yang punya semangat perjuangan tinggi. Dia sudah jadi aktivis anti-Jepang di Korea sejak remaja.

Inilah yang membuatnya membentuk Down With Imperialism Union, organisasi perlawanan imperialisme Jepang pada Oktober 1926.

Tiga tahun kemudian, Kim Il Sung bergabung dengan South Manchurian Communist Youth Association atau asosiasi pemuda komunis Manchuria Selatan--yang kemudian membuatnya bergabung dengan Partai Komunis Cina.

Lika-liku perjuangannya lantas membawanya ke
Uni Soviet, negara komunis yang sangat besar pada masanya.

Di sana, dia mendapat pelatihan militer di negara hingga menjadi Mayor di Soviet Red Army atau Pasukan Merah Soviet.

Jepang yang saat itu masih menjajah Pyongyang, dibebaskan oleh pasukan ini pada 15 Agustus 1945.

Baca juga: Kim Jong Un Peringati Hari Kematian Kakeknya, Kim Il Sung

Pemimpin Soviet Joseph Stalin, sebagai "sang bapak", tanpa berpikir panjang langsung memerintahkan Kim Il Sung untuk menjadi pemimpin Korea yang baru saja merdeka.

Sejarah baru pun dimulai.

Pada 8 Februari 1946, Kim Il Sung menjadi Ketua Komite Rakyat Sementara, yang secara de facto adalah pimpinan tertinggi di Korea.

Dia kemudian mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK) pada 9 September 1948.

Pengaruh Soviet beserta ideologinya kuat terasa di Korut, bahkan sampai detik ini.

Baca juga: Uni Soviet: Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran

Revolusi tentu terus bergolak. Perebutan wilayah jadi hal yang tampak biasa. Semenanjung Korea pun ingin dikuasainya, tapi toh gagal karena dihadang pasukan Korea Selatan yang bergabung dengan AS.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com