Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalai Lama: Pemimpin Spiritual Tibet yang Diasingkan ke India

Kompas.com - 07/07/2021, 05:28 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Opindia

KOMPAS.com - Dalai Lama XIV atau Tenzin Gyatso, begitu ia dikenal, lahir pada 6 Juli 1935 dari keluarga petani kecil di dusun Taktser, Amdo, yang terletak di timur laut Tibet.

Pada usia 2 tahun, yang saat itu ia bernama Lhamo Dhondup, dinyatakan sebagai reinkarnasi dari Dalai Lama XIII, Thubten Gyatso.

Dalai Lama adalah nama disandingkan kepada seseorang yang diyakini sebagai Avalokiteshvara atau Chenrezig, Bodhisattva Welas Asih dan santo pelindung Tibet.

Baca juga: 99 Jejak Kaki Dinosaurus Sauropoda Ditemukan di Batu Pasir Tibet

Bodhisattva adalah makhluk tercerahkan yang telah menunda kepergiaannya ke nirwana dan memilih untuk terlahir kembali untuk melayani umat manusia.

Dalai Lama XIV memulai pendidikan agamanya ketika berusia 6 tahun, dan pada usia 16 tahun, ia telah mengambil peran sebagai pemimpin politik Tibet.

Saat itu, Tibet berada di bawah serangan tanpa henti dari China di bawah perintah Perdana Menteri Mao Zedong. Invasi tersebut memicu pemberontakan besar dari masyarakat Tibet.

Pada 1958, China bergerak melawan Dalai Lama yang diyakini sebagai pemimpin dari gerakan perlawanan Tibet.

Dalai Lama XIV, yang merasakan adanya bahaya datang kepadanya, segera melarikan diri ke kota Dharamshala, India. Kota ini berada di kaki pegunungan Himalaya, berbatasan dengan Nepal, China, dan Tibet, di mana dia tinggal di pengasingan sejak saat itu.

Dalam banyak hal, pelarian dramatis Dalai Lama ke India merupakan momen penting, tidak hanya dalam perjuangan Tibet melawan pendudukan China, tetapi juga dalam evolusi hubungan antara India dan China.

Bahkan setelah 62 tahun melarikan diri ke India, pemimpin spiritual Tibet terus menjadi duri di pihak China dan penyebab utama permusuhannya terhadap India.

Di sisi lain, masuknya Dalai Lama ke India menandai masuknya pengungsi Tibet dalam skala besar ke India.

Orang-orang Tibet yang menghadapi penganiayaan China, datang ke India dengan mengakampanyekan perlawanan terhadap China di bawah naungan Dalai Lama.

Orang-orang Tibet ini dan keturunan mereka terus tinggal di berbagai bagian negara hingga saat ini.

Berikut perjalanan Dalai Lama XIV untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-86, seperti yang dilansir dari Opindia:

Baca juga: Dataran Tinggi Tibet Ternyata Pernah Punya Hutan Subtropis, Ini Buktinya...

Perjalanan pengasingan melewati Himalaya

Pada 1959, ketika penindasan China semakin intensif di Tibet, Tentara China secara mengejutkan menawarkan rekonsiliasi kepada Dalai Lama, dengan memintanya untuk menghadiri pertunjukkan tari China.

Dalai Lama adalah pemimpin Tibet terkemuka dan dianggap oleh mayoritas orang sebagai tonggak utama perlawanan Tibet, sosok yang dihormati dan dikagumi di antara massa perlawanan.

Undangan itu tampaknya tidak berbahaya, tetapi ketika dia diminta untuk mengunjungi markas militer China tanpa tentara atau pengawal bersenjata, menurut biografi Dalai Lama, orang-orang Tibet berpikir hal itu berbahaya.

Pada 17 Maret 1959, pemimpin spiritual dan politik Tibet yang berusia 23 tahun itu menyamar sebagai seorang tentara, menyelinap melewati kerumunan di luar istananya dan memulai melakukan perjalanan berliku untuk mencari suaka dan keselamatan.

Dia memulai perjalanan pengasingannya yang berbahaya melintasi Himalaya dengan rombongan tentara dan anggota aliansinya yang terpercaya.

Dalam rombongan itu meliputi keluarganya dan beberapa pejabat tinggi.

Mereka bepergian hanya pada malam hari untuk menghindari deteksi dari penjaga China yang berkeliaran.

Baca juga: Petugas Polisi New York Didakwa Melakukan Spionase tentang Komunitas Tibet untuk Pemerintah China

Menurut berbagai laporan, rombongan melakukan perjalanan siang malam tanpa henti, dengan berjalan kaki dan menunggang kuda.

Mereka membawa perbekalan sebulan dengan keledai dan menggunakan satu perahu yang terbuat dari kulit yak untuk menyeberangi sungai Brahmaputra yang lebarnya 1.500 kaki.

Mantan PM India Jawaharlal Nehru hampir tidur ketika Dalai Lama berdiskusi dengannya

Beberapa hari setelah tiba di India, Dalai Lama mempertimbangkan pilihan untuk mengajukan permohonan suaka di India.

Dalam hal ini, dia bertemu Perdana Menteri Jawaharlal Nehru untuk mengukur sikapnya tentang permintaan suaka secara resmi. Namun, Dalai Lama terkejut dengan sambutan dingin Nehru.

Perdana Menteri India menjelaskan kepada pemimpin spiritual Tibet bahwa dia akan membuat komitmen apa pun yang akan merusak hubungan India dengan China.

Menurut otobiografi Dalai Lama, sikap Nehru menunjukkan bahwa dia telah memutuskan permintaan suaka bahkan sebelum memulai diskusi.

Dia dilaporkan sangat tidak tertarik untuk berdiskusi dengan pemimpin Tibet itu sehingga dia hampir tertidur.

“Awalnya dia mendengarkan dan mengangguk dengan sopan. Tapi,...setelah beberapa saat dia tampak kehilangan konsentrasi seolah-olah dia akan (tertidur),” sebut otobiografi mencatat tentang bagaimana Nehru memeluk Dalai Lama dengan dingin.

 Baca juga: Antropolog Ini Bongkar Program Kerja Paksa China terhadap 500.000 Orang Tibet

Dalai Lama terus dipermasalahkan orang China

Pihak berwenang di China, hingga hari ini, takut akan jangkauan dan rasa hormat yang terus dipegang oleh Dalai Lama di wilayah Tibet.

China terus mengajukan keberatan atas kunjungannya ke Arunachal Pradesh, sebuah negara di bawah kendali kedaulatan India yang sering diklaim China sebagai "Tibet Selatan" dan bagian dari negaranya.

Meskipun Dalai Lama telah melepaskan peran politiknya pada 2011, China khawatir bahwa Dalai Lama memegang kekuasaan yang cukup di Tibet untuk memicu pemberontakan melawan penaklukan China.

Sasaran kritik

Dalai Lama secara rutin menjadi sasaran kritik karena mengekspresikan pandangan yang tidak sesuai dengan pandangan dunia liberal-komunal.

Pada 2019, Dalai Lama dicap sebagai "Islamofobia", "rasis", dan "xenofobia", karena dia berpendapat bahwa Eropa harus menjadi milik orang Eropa, dengan tujuan besar yaitu mengembalikan pengungsi Muslim dan Afrika ke tanah mereka sendiri.

Baru-baru ini, Dalai Lama menjadi sasaran kelompok liberal berhaluan kiri karena ia berkontribusi pada Dana PM CARES India untuk perjuangan negara itu melawan virus corona.

Pada April 2021, pemimpin spiritual Tibet ini telah berjanji untuk menyumbang ke PM Cares Fund melalui Dalai Lama Trust.

Pengumuman itu merupakan langkah yang disambut baik untuk memperkuat perjuangan India melawan pandemi Covid-19. Namun, pemimpin spiritual Tibet, yang telah tinggal di India sejak 1959, tetap menjadi sasaran serangan online.

Baca juga: Presiden Xi Jinping Siapkan Langkah untuk Cegah Separatisme di Tibet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Opindia
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com