Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah John Adams dan Thomas Jefferson, 2 Eks Presiden AS yang Meninggal Bersama di HUT Ke-50 Amerika

Kompas.com - 04/07/2021, 14:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN,History

Sementara pendukung Adams menyebut Jefferson seorang yang kejam, rendahan.

Kali ini pemilu dimenangkan Jefferson dan naik sebagai presiden ke-3 AS. Adams kecewa lalu meninggalkan kota, dia tidak datang ke upacara pelantikan.

Setelah itu keduanya tidak berbicara satu sama lain selama 12 tahun.

Akhirnya menjadi kawan sekaligus lawan

Sosok yang bisa menyatukan mereka lagi adalah Benjamin Rush, salah satu Bapak Pendiri Amerika Serikat.

Tidak dijelaskan seperti apa upaya Rush tepatnya, tetapi usahanya berhasil.

Pada 1812 John Adams dan Thomas Jefferson saling berkirim surat lagi sampai lebih dari 185 kali, walau kadang ketegangan masih terlihat.

Seiring bertambahnya usia, Jefferson bahkan menulis, "Pergelangan tangan dan jari yang lumpuh membuat menulis menjadi lambat dan melelahkan."

"Tetapi saat menulis kepadamu, aku kehilangan rasa akan hal-hal ini, dalam ingatan masa lalu, ketika masa muda dan kesehatan membuat kebahagiaan dari segalanya."

Baca juga: Kisah Penutur Terakhir Bahasa Kuno yang Digunakan Manusia Paling Awal di Afrika Selatan

Meninggal bersama

Presiden ke-2 dan ke-3 AS ini meninggal di hari yang sama ketika negara merayakan HUT ke-50.

Para sejarawan percaya kata-kata terakhir Adams adalah, "Thomas Jefferson yang hidup," gumamnya dalam napas sekarat, tapi Jefferson sebenarnya telah meninggal beberapa jam sebelumnya.

History menulis, ada kemungkinan Jefferson dan Adams sengaja bertahan hidup sampai peringatan hari kemerdekaan.

Sangat mungkin bahwa keinginan untuk hidup Adams dan Jefferson membuat mereka melalui hari-hari terakhir menjelang 4 Juli, tapi tidak cukup untuk membuat mereka tetap hidup setelah itu.

Pada malam sebelum meninggal, Jefferson juga dikatakan menolak obat laudanum yang biasa dia minum, yang mungkin memengaruhi kemampuannya untuk mengatasi rasa sakit.

Ada juga teori konspirasi tentang kematian mereka yang bersamaan, baik pada saat itu maupun tahun-tahun setelahnya.

Margaret P Battin penulis Bulletin of the Historic Society menduga, ada konspirasi diam-diam di antara dokter, anggota keluarga, dan pengasuh lainnya untuk membantu pasien mereka tetap hidup sampai tanggal 4.

Cucu perempuan Adams mengaku, dia pernah melihat dokter memberi kakeknya obat eksperimental, yang katanya akan memperpanjang hidupnya sampai dua minggu, atau hidupnya akan berakhir sebelum 24 jam saat itu juga.

Namun semua teori itu belum ada yang terbukti karena sangat sulit memastikannya.

Baca juga: 4 Kisah Perang Konyol dalam Sejarah Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN,History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com