Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang Dunia II: Bagaimana Akhirnya dan Siapa Pemenangnya?

Kompas.com - 29/06/2021, 22:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Akhir Perang Dunia 2 terjadi enam tahun satu hari setelah invasi Jerman ke Polandia pada 1 September 1939.

Berakhirnya Perang Dunia 2 ditandai dengan beberapa peristiwa besar, salah duanya adalah kekalahan Jerman dari Soviet dan bom atom Hiroshima-Nagasaki di Jepang.

Bagaimana akhir dari Perang Dunia 2 juga terlihat dari melemahnya Blok Poros yang berisi Jerman, Italia, dan Jepang. Mereka dipaksa mundur oleh Blok Sekutu.

Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Mengapa Terjadi dan Negara yang Terlibat

Berikut adalah rangkuman penyebab berakhirnya Perang Dunia 2.

1. Berlin jatuh ke tangan Soviet

Disadur dari buku History of The World War (2019) karya Saut Pasaribu, serangan balasan Soviet yang dilancarkan di Stalingard perlahan mendesak mundur Jerman di seluruh front dari Leningrad hingga Sevastopol.

Selama musim gugur 1944 gerak maju Soviet memaksa Jerman menarik diri dari Balkan.

Pada Januari 1945, Soviet mendesak menyeberang perbatasan Jerman, lalu pada akhir Maret 1945 pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris sudah setengah jalan menyeberang ke Jerman.

Jerman saat itu sudah kalah di beberapa front. Budapest jatuh ke tangan Soviet pada Februari dan Vienna pada April.

BBC Indonesia pada 9 Mei 2020 mewartakan, setelah hampir empat tahun terlibat dalam pertempuran sengit, pasukan Uni Soviet akhirnya melancarkan serangan ke Berlin pada 16 April 1945.

Secara keseluruhan, sekitar 1,5 juta serdadu Soviet mengepung dan menyerbu ibu kota Jerman. Serangan itu adalah gempuran besar-besaran terakhir dalam perang di Eropa.

Baca juga: Kisah Perang Dunia II, Diawali oleh Serangan Jerman ke Polandia

Kemudian pada 21 April 1945 Tentara Merah Soviet berhasil menyeberang ke Berlin. Nazi sempat memberikan perlawanan sengit yang terakhir, mempertahankan kota dengan sisa-sisa kekuatan.

Akhirnya tak lama kemudian Nazi Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler berlutut.

Lini pertahanan yang rapuh dan tidak terorganisir harus menghadapi serangan dua kelompok tentara Soviet dari arah timur dan selatan.

2. Hitler bunuh diri

Potret tak bertanggal Kanselir Nazi Jerman Adolf Hitler (1889-1945). AFP PHOTO/HEINRICH HOFFMANN Potret tak bertanggal Kanselir Nazi Jerman Adolf Hitler (1889-1945).
Tanggal 30 April 1945 menjadi hari kematian Adolf Hitler, yang berujung pada menyerahnya Jerman tanpa syarat kepada Sekutu.

Menurut History, Adolf Hitler meninggal bunuh diri di bunker bawah markas besarnya di Berlin, bersama istri yang baru dinikahinya selama 36 jam.

The Washington Post mewartakan, Hitler mati bunuh diri dengan menembak kepalanya, sedangkan Eva Braun sang istri tewas akibat minum sianida.

Hitler di hari terakhirnya di dunia mengenakan jaket seragam Nazi dan celana panjang hitamnya, sedangkan Braun memakai gaun biru dengan potongan putih.

Salah satu foto Eva Braun dan Adolf Hitler saat berada di kediaman resmi sang diktator di Berghof, pegunungan Alpen.Bundesarchiv/Wikipedia Salah satu foto Eva Braun dan Adolf Hitler saat berada di kediaman resmi sang diktator di Berghof, pegunungan Alpen.
Hitler saat itu berusia 56 tahun dan istrinya 33 tahun. Mereka baru menikah 1,5 hari atau tepatnya 36 jam.

The Washington Post pada 30 April 2020 menulis, selama berbulan-bulan sebelum kematiannya Hitler sudah pucat dan raut wajahnya penuh beban.

Dia juga diterpa berbagai penyakit seperti perut kembung kronis, berbagai masalah perut lainnya, bau mulut, dan dirawat dengan banyak obat seperti amfetamin, vitamin, bahkan pengobatan lintah.

Jenazah Hitler dan Braun dibawa ke atas dan dibakar di tanah bekas ledakan bom dekat situ.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Adolf Hitler Meninggal Bunuh Diri Usai 36 Jam Menikah

3. Dua bom atom hantam Jepang

Awak pesawat B-29 Enola Gay dengan pilot Letkol Paul W Tibbets (tengah), berpose sebelum melakukan misi menjatuhkan bom atom Little Boy di Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945. U.S. Army Air Force Awak pesawat B-29 Enola Gay dengan pilot Letkol Paul W Tibbets (tengah), berpose sebelum melakukan misi menjatuhkan bom atom Little Boy di Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945.
Kemudian pada 6 Agustus 1945 pesawat B-29 milik AS yang dikenal sebagai Enola Gay menjatuhkan sebuah bom aom di atas Hirosima, Jepang.

Ledakan menguapkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Kebakaran total sekitar 11,4 kilometer persegi dan menewaskan sekitar 70.000 hingga 80.000 orang. Sekitar lebih dari 70.000 orang terluka.

Ketika kemenangan Amerika tampak pasti, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dua hari kemudian.

Namun Jepang masih belum menyerah, hingga akhirnya pada 9 Agustus bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki.

Foto handout ini diambil pada 6 Agustus 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dirilis oleh Hiroshima Peace Memorial Museum, menunjukkan asap berbentuk jamur dari ledakan bom atom yang dijatuhkan dari B-29 Enola Gay di atas Kota Hiroshima. Pada 73 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.AFP PHOTO/HIROSHIMA PEACE MEMORI Foto handout ini diambil pada 6 Agustus 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dirilis oleh Hiroshima Peace Memorial Museum, menunjukkan asap berbentuk jamur dari ledakan bom atom yang dijatuhkan dari B-29 Enola Gay di atas Kota Hiroshima. Pada 73 tahun lalu, Agustus 1945, AS menjatuhkan bom 'Little Boy' di Kota Hiroshima, Jepang, sebagai tahap akhir PD II yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. Setelah Hiroshima, Kota Nagasaki menjadi sasaran berikutnya.
Bom atom Nagasaki menewaskan 40.000 orang dan melukai korban dengan jumlah yang sama.

Hari berikutnya, Kaisar Jepang Hirohito memerintahkan pemerintahannya untuk meminta perdamaian.

Jepang menyetujui syarat perdamaian pada 15 Agustus yang dikenang sebagai Hari V-J (VIctory over Japan). Penyerahan resmi ditandatangani pada 2 September 1945.

Demikian kisah akhir Perang Dunia 2 dimenangkan oleh Blok Sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, China, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Kisah Perang: Derita Tiada Tara Hibakusha, Penyintas Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Sumber: Kompas.com (Penulis: Serafica Gischa | Editor: Serafica Gischa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com