Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jepang Terlambat Kembangkan Bomber Jarak Jauh dalam Perang Dunia II

Kompas.com - 26/06/2021, 18:12 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Dibandingkan dengan pesawat Jepang lainnya, yang sudah dianggap kuno pada akhir Perang Dunia II, Nakajima G8N Renzan lebih modern.

Pesawat ini memiliki tiga roda pendarat dengan kemudi sirip tunggal yang besar.

Baca juga: [Cerita Dunia] Satu Orang Selamat dari Tenggelamnya Kapal Selam Inggris pada Perang Dunia II

Pesawat ini ditenagai oleh empat mesin radial Nakajima NK9K-L "Homare" 24 2.000 tenaga kuda dengan turbosupercharger Hitachi 92 dan baling-baling empat bilah.

Nakajima G8N Renzan dibekali sejumlah persenjataan seperti meriam kembar 20 milimeter Tipe 99 dan tiga senapan mesin 13 milimeter Tipe 2.

Pesawat tersebut diawaki oleh tiga orang namun membawa sebanyak 42 penumpang. Perlu 10 orang untuk mengoperasikan senapan mesinnya.

Sejarah mencatat, Nakajima G8N Renzan datang sangat terlambat untuk berkontribusi terhadap upaya perang Kekaisaran Jepang.

Bomber ini melakukan penerbangan pertamanya pada akhir Oktober 1944 dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang berencana membangun 48 unit pada September 1945.

Baca juga: [Cerita Dunia] 8888, Demo Skala Besar di Myanmar Menentang Kekuasaan Miluter

Namun, hanya ada empat unit yang berhasil dibangun hingga akhirnya Jepang menyerah pada Agustus 1945.

Bahkan jika militer Jepang berhasil membangun 48 unit atau bahkan 100 unit, Nakajima G8N Renzan kemungkinan tidak bisa berbuat banyak untuk membalikkan keadaan.

Jika dioperasikan di awal perang, Nakajima G8N Renzan bisa menjadi ancaman yang menakutkan bagi armada Angkatan Laut AS.

Namun pada 1945, sistem pertahanan udara AS meningkat sangat pesat dan peluang Nakajima G8N Renzan untuk bisa menembus itu dinilai sangat kecil.

Salah satu dari empat prototipe Nakajima G8N Renzan rencananya dibawa ke AS untuk dilakukan, tetapi rencana itu dibatalkan.

Baca juga: [Cerita Dunia] Sejarah Patung Liberty, Awalnya Dipasang di Terusan Suez

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Internasional
Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Internasional
Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Internasional
Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Internasional
Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com