Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Tomoe Gozen, Samurai Wanita Bernilai 1.000 Prajurit

Kompas.com - 24/06/2021, 05:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Di antara sejarah dan legenda samurai pria di Jepang, ada samurai wanita (onna-bugeisha) bernama Tomoe Gozen yang dikisahnya memiliki wajah rupawan, keterampilan perang yang tangguh, dan tak kenal takut.

Berabad-abad sebelum munculnya kelas samurai di abad ke-12, onna-bugeisha telah ada dan diakui sama kuat dengan pria. Salah satunya yang paling terkenal adalah Tomoe Gozen dari generasi abad ke-12.

Meski Tomoe Gozen adalah salah satu samurai yang paling terkenal di Jepang, sebagian besar ceritanya merupakan legenda. Tidak banyak catatan sejarah tentang kehidupannya.

Baca juga: 10 Fakta Sejarah Onna-Bugeisha, Samurai Wanita Jepang yang Perkasa

Salah satu sumber informasi utama tentang cerita Tomoe Gozen adalah Heike monogatari atau The Tale of the Heike, kompilasi balada, dongeng, dan teks berbeda yang digabungkan menjadi satu kisah sejarah epik sekitar 1240.

Selain karya sastra ini, tidak ada catatan tertulis lain tentang kehidupan Tomoe yang diketahui.

Hal itu membuat beberapa orang percaya bahwa samurai wanita ini hanyalah karakter fiksi yang diciptakan oleh penulis kisah epik pada tahun itu.

Terlepas dari itu, melansir dari Ancient Origins, dalam Heike monogatari Tomoe digambarkan adalah wanita yang “memiliki rambut hitam panjang, kulit yang cerah, dan wajahnya sangat cantik."

"Dia juga seorang penunggang kuda yang tak kenal takut yang tidak dapat dikecewakan oleh kuda yang paling ganas maupun yang paling kasar, serta begitu cekatan dia memainkan pedang dan busur, sehingga dia layaknya 1.000 prajurit, dan siap untuk berhadapan dengan dewa atau iblis.”

"Berkali-kali dia menguasai medan perang, menggunakan semua senjata, dan mencapai ketenaran yang tiada tara sebagai komandan perang paling berani, dan dalam pertarungan terakhir, ketika semua terbunuh atau melarikan diri, dia di antara orang terakhir yang bertahan."

Tidak ada yang bisa memastikan tentang kelahiran dan kehidupan awal dari Tomoe Gozen.

Baca juga: Permaisuri Jingu: Sang Legenda Samurai Wanita Penakluk Korea

Tomoe dan Yoshinaka

Catatan riwayat hidup Tomoe dalam The Tale of Heike, Tomoe digambarkan sebagai onna-bugeisha dari jenderal Minamoto, Minamoto Yoshinaka.

Kisah Tomoe muncul dari Perang Genpai (1180-1185) yang terjadi antara dinasti samurai Minamoto dan Taira.

Mengutip All Thats Interesting, ibu Tomoe diceritakan bahwa ia adalah ibu susu dari Yoshinaka. Kemudian, Tomoe menjadi saudara perempuan angkat Yoshinaka yang tumbuh menjadi salah satu pemimpin militer yang paling dipercaya.

Beberapa sumber menyebut hubungan Tomoe dan Yoshinaka adalah pelayan dan majikan. Bahkan, ada yang menyebut mereka memiliki hubungan lebih dari itu dengan berspekulasi Tomoe adalah istri atau selir dari Yoshinaka.

Baca juga: 10 Fakta Sejarah Samurai Jepang yang Melegenda

Perang Awazu

Dalam sejumlah catatan, Tomoe Gozen lebih disebut sebagai onna-musha atau seorang wanita yang menjadi bagian dari aksi di medan perang, dari pada onna-bugeisha.

Disebutkan bahwa onna-bugeisha lebih bersifat defensif untuk melindungi diri diri sendiri dan rumah saat mengahdapi serangan musuh. Namun Tomoe, memiliki keterampilan luar biasa dalam menyerang.

Tomoe ahli dalam bidang memanah, menunggang kuda, dan seni katana, pedang ikonik yang digunakan oleh samurai pria.

Menurut kisahnya yang dilansir dari History Hit, dalam Perang Genpai antara klan Minamoto dan Taira dari 1180 hingga 1185, Tamoe memimpin 300 samurai dalam pertempuran sengit melawan 2.000 prajurit klan Taira.

Yoshinaka mengklaim beberapa kemenangan besar dalam Perang Genpei melawan Taira tersebut. Namun sayangnya, kesuksesan dan keterampilan kepemimpinannya yang buruk membuat keluarganya sendiri berpaling darinya.

Baca juga: Sejarah 3 Samurai yang Dikenal sebagai Pemersatu Jepang

Minamoto Yoshinaka kemudian terlibat perseteruan meluas dengan sepupunya Minamoto Yoshitsune yang dikenal sebagai Pertempuran Awazu pada 1184.

Pertempuran berjalan buruk bagi Yoshinaka karena ia kalah jumlah melawan Yoshitsune dengan 6.000 pasukan.

Sebanyak 300 pasukan Yoshinaka telah berkurang menjadi hanya tersisa 5 prajurit termasuk Tomoe, seperti yang dilansir dari Ancient Origins.

Pada titik itu, Yoshinaka meminta Tomoe untuk meninggalkan medan perang dengan mengatakan bahwa akan memalukan baginya untuk mati bersama seorang wanita. Dengan enggana, Tomoe mematuhi perintah Yoshinaka.

Sebelum benar-benar meninggalkan medan perang, Tomoe memenggal beberapa kepala prajurit musuh. Setelah itu, dia benar-benar menghilang dari sejarah Jepang dan sejumlah orang berspekulasi tentang nasibnya.

Dalam Genpei Seisuiki, kisah versi panjang dari The Tale of the Heike, misalnya disebutkan bahwa Tomoe dikalahkan oleh Wada Yoshimori dan dipaksa menjadi selirnya.

Dalam cerita lain, disebut saat itu ia meninggalakan medan perang pada usia 28 dan kemudian menjadi biarawati Buddha, yang akhirnya meninggal pada usia 90 tahun.

Dalam cerita ketiga, Tomoe disebutkan telah membalas dendam Yoshinaka dnegan membunuh musuh-musuhnya. Setelah itu, dia mengambil kepala tuannya dan berjalan ke laut untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan begitu ia memastikan kepala Yoshinaka tidak dinodai oleh musuh.

Terlepas dari akhir nasibnya, reputasi Tomoe Gozen begitu tinggi, sehingga dikatakan bahwa pemimpinnya, Lord Kiso no Yoshinaka, menganggapnya sebagai jenderal sejati pertama Jepang, seperti dikutip dari History Hit.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Nakano Takeko, Samurai Wanita Tangguh yang Dipenggal Kepalanya oleh Saudara Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com