Invasi Jerman ke Polandia menjadi fondasi blitzkrieg, strategi perang Hitler di Perang Dunia II.
Blitzkrieg Jerman berupa pengeboman ekstensif sejak awal untuk menghancurkan kapasitas udara musuh, jalur kereta api, jalur komunikasi, dan tempat pembuangan amunisi.
Serangan beruntun dilanjutkan oleh invasi darat besar-besaran dengan jumlah pasukan, tank, dan artileri yang sangat banyak.
Baca juga: Kisah Perang: Luftwaffe, AU Nazi Spesialis Serangan Kilat Blitzkrieg
Setelah pasukan Jerman menguasai jalur darat dan menghancurkan petak wilayah, infanteri bergerak masuk, menghabisi musuh yang tersisa.
Begitu Hitler memiliki basis operasi di negara target, ia langsung membentuk pasukan untuk memusnahkan semua musuh ideologi Nazi-nya, baik ras, agama, atau politik.
Kamp konsentrasi untuk pekerja budak dan pemusnahan warga sipil pun didirikan, seiring dengan pemerintahan Jerman atas negara yang ditaklukkan.
Misalnya, dalam satu hari setelah invasi Jerman ke Polandia, Hitler membentuk resimen SS atau Kepala Maut untuk meneror penduduk.