Forum tersebut sebuah badan yang dirancang untuk menghasilkan strategi jangka panjang untuk mencapai nol emisi di tataran global.
Arab Saudi, produsen minyak terbesar di dunia, memiliki rencana yang sangat ambisius untuk menjadi pemimpin transisi energi global.
Negara ini bertujuan untuk mendapatkan 50 persen listriknya dari sumber terbarukan pada 2030.
Pada April, Arab Saudi meresmikan pembangkit listrik tenaga surya Sakaka dengan kapasitas terpasang 300 megawatt.
Peresmian itu diikuti pengumuman bahwa kesepakatan untuk tujuh proyek tenaga surya baru, dengan total kapasitas terpasang 3,7 gigawatt, telah ditandatangani.
Baca juga: Inspirasi Energi: 5 Mobil Listrik Tercepat di Dunia pada 2021
Sementara itu, banyak pihak mengamini bahwa transisi energi akan merekstrukturisasi perekonomian negara-negara yang memperoleh sebagian besar PDB-nya dari minyak dan gas.
IEA memperkirakan, sekitar 5 juta pekerjaan akan hilang secara global dalam transisi dari bahan bakar fosil ke energi bersih.
Namun di sisi lain, bakal tercipta sekitar 14 juta lapangan pekerjaan baru secara global sebagai hasil dari pengembangan dan investasi energi terbarukan.
Baca juga: Inspirasi Energi: Menanti Hidrogen sebagai Sumber Energi di Masa Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.