Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi Energi: Peluang dan Tantangan Menuju Nol Emisi Karbon

Kompas.com - 21/06/2021, 19:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Oil Price

Jalan menuju nol emisi

Peristiwa-peristiwa itu terjadi di tengah peluncuran rencana iklim nol emisi karbon yang terperinci untuk industri energi.

Pasalnya, sektor industri energi menyumbang sekitar tiga perempat dari emisi gas rumah kaca global.

Pada pertengahan Mei, Badan Energi Internasional (IEA) merilis laporan berjudul Net Zero by 2050.

Laporan tersebut merupakan roadmap alias peta jalan energi komprehensif pertama yang merinci bagaimana sektor energi dapat mencapai target nol emisi pada 2050.

Laporan tersebut menyerukan agar investasi terhadap proyek bahan bakar fosil baru secara global disetop.

Baca juga: Inspirasi Energi: Perbedaan Mobil Listrik, Mobil Hybrid, dan Mobil Plug-in Hybrid

Hal itu juga harus diimbangi dengan pelarangan penjualan mobil baru dengan mesin pembakaran internal mulai 2035.

Untuk memenuhi target nol emisi, IEA memproyeksikan bauran pembangkit listrik dari energi terbarukan harusnya mencapai hampir 90 persen pada 2050.

IEA mengakui bahwa target dalam peta jalan itu ambisius. Oleh karenanya, IEA membebankan tanggung jawab besar pada pemerintah negara-negara di dunia dalam mempromosikan teknologi dan energi ramah lingkungan demi mencapai nol emisi.

“Menjadikan nol emisi menjadi kenyataan tergantung pada fokus tunggal dan tak tergoyahkan dari semua pemerintah di dunia dengan bisnis, investor, dan warga negara,” kata IEA dalam laporannya.

IEA menambahkan, semua stakeholder atau pemangku kepentingan harus memainkan perannya masing-masing.

Baca juga: Inspirasi Energi: Penjualan Mobil Diesel di Eropa Merosot, Kendaraan Hybrid Melejit

Tantangan dan peluang negara berkembang

Dorongan untuk mencapai nol emisi dan peningkatan kelestarian lingkungan justru membuat negara berkembang menghadapi tantangan baru.

IEA melaporkan, sebagian besar permintaan listrik dalam beberapa dekade mendatang didominasi oleh negara berkembang seiring dengan industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.

Yang sama menantangnya adalah, banyak produsen minyak dan gas besar dunia saat ini adalah negara berkembang seperti di Timur Tengah dan Afrika.

Di sisi lain, beberapa produsen minyak tengah beradaptasi dengan tuntutan untuk semakin menaruh perhatiannya pada perubahan iklim.

Pada awal Mei, Qatar dan Arab Saudi bergabung dengan Kanada, Norwegia, dan AS dalam membentuk Forum Produsen Net-Zero.

Baca juga: Inspirasi Energi: Mengenal Nord Stream, Proyek Raksasa yang Mengirim Gas ke Eropa

Halaman:
Sumber Oil Price
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com