KOMPAS.com - Januari, 2018 di terowongan bawah tanah Afghanistan. Keadaan gelap gulita. Sejauh mata memandang hanya berwarna pekat, tidak tampak apa-apa.
Udara pun pengap. Terhalang tembok padat yang melingkar di sekelilingnya. Seorang pria berusia 29 tahun, terjebak di dalamnya. Pria yang tak diketahui namanya ini, bukan anak muda biasa.
Pangkatnya pun tidak main-main: Sersan di Special Air Force (SAS), pasukan elite yang dipunyai Kerajaan Inggris.
Antara hidup dan mati, sersan itu harus secepatnya melarikan diri dalam kondisi kalut ini. Ada apa gerangan?
Baca juga: Profil Pasukan Khusus Dunia: SAS (Inggris)
Kalau pasukan SAS berada di Afghanistan, itu berarti mereka sedang memburu Taliban.
Dan, sersan SAS itu sedang dikepung salah satu kelompok teroris paling berbahaya di dunia. Sendirian. Di dalam terowongan.
Apakah dia berhasil melarikan diri dengan selamat?
Sebelum malam mengancam itu terjadi, pasukan komando yang terlibat dalam operasi berhasil menghancurkan pangkalan Taliban.
Tapi, beberapa anggota Taliban, termasuk seorang komandan senior yang bernilai tinggi, melarikan diri ke kompleks terowongan bawah tanah.
Terowongan pun menjadi penuh ancaman. Membuat tak ada satu pun pasukan komando gabungan yang mau memasukinya.
Baca juga: Berusaha Bunuh Pasukan SAS Inggris, ISIS Pasang Bom Bunuh Diri di Bra
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.