Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Konflik Politik yang Merembet ke Sepak Bola

Kompas.com - 13/06/2021, 15:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Rusia memprotes jersey timnas Ukraina di Euro 2020, dan itu bukan pertama kalinya konflik politik merembet ke lapangan hijau.

Selain Rusia yang mengeluhkan peta negara Ukraina karena mencakup Semenanjung Krimea, Donetsk, dan Luhansk yang merupakan wilayah sengketa, ada lima konflik politik lainnya di sepak bola.

Melansir AFP pada Kamis (10/6/2021), berikut deretan konflik politik di sepak bola.

Baca juga: Kontroversi Jersey Ukraina di Euro 2020, Rusia Protes ke UEFA

1. Jersey Ukraina di Euro 2020 diprotes Rusia

Foto diambil dari video yang dirilis oleh Presiden Asosiasi Sepak Bola Ukraina Andrii Pavel Pavelko melalui Facebook, menunjukkan seragam baru Tim nasional sepak bola Ukraina yang menyala menunjukkan peta Ukraina termasuk Krimea yang dicaplok Rusia. ANDRII PAVEL PAVELKO via AP Foto diambil dari video yang dirilis oleh Presiden Asosiasi Sepak Bola Ukraina Andrii Pavel Pavelko melalui Facebook, menunjukkan seragam baru Tim nasional sepak bola Ukraina yang menyala menunjukkan peta Ukraina termasuk Krimea yang dicaplok Rusia.
Keributan antara Ukraina dan Rusia dipicu oleh slogan yang tertulis di bagian dalam kaus tim asuhan Andriy Shevchenko, bertuliskan Glory to the Heroes atau "Jayalah para pahlawan", slogan yang populer dalam demo anti-Rusia 2014 di Kiev.

UEFA lalu menganggap slogan itu bermuatan politik, dan mereka menuntut Ukraina mengubahnya.

Bagian depan jersey berwarna kuning tersebut juga menampilkan peta Ukraina mencakup Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Ukraina kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Presiden Volodymyr Zelensky mengunggah foto dirinya di Instagram memegang jersey Ukraina dan mengatakan, seragam itu memiliki banyak simbol penting yang menyatukan rakyat Ukraina.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Ribut soal Jersey Euro 2020, Ini Akar Masalahnya

2. Konflik Timur Tengah di Chile

Masalah peta juga membuat klub Deportivo Palestino di Chile dilanda kontroversi.

Ibu kota Chile, Santiago, adalah lokasi komunitas Palestina terbesar di luar Timur Tengah, dan Deportivo Palestino sudah lama bermain di wilayah tersebut.

Namun Deportivo Palestino membuat marah komunitas Yahudi di sana pada 2014, dengan meletakkan peta Palestina sebelum memasang juga negara Israel di jersey mereka.

Federasi sepak bola Chile kemudian melarang penggunaan jersey itu, dan mendenda klub 1.300 dollar AS (sekitar Rp 18,47 juta, kurs 1 USD = Rp 14.200).

3. Konflik Balkan

Pemain belakang Serbia, Stefan Mitrovic, menangkan dan menurunkan bendera dengan simbol Albania, yang sebelumnya diterbangkan menggunakan drone saat laga kualifikasi Grup I Piala Eropa 2016 antara Serbia dan Albania di Belgrade.AFP/LOUISA GOULIAMAKI Pemain belakang Serbia, Stefan Mitrovic, menangkan dan menurunkan bendera dengan simbol Albania, yang sebelumnya diterbangkan menggunakan drone saat laga kualifikasi Grup I Piala Eropa 2016 antara Serbia dan Albania di Belgrade.
Kualifikasi Euro 2016 di Belgrade antara dua negara bertetangga di Balkan, Serbia dan Albania, berubah menjadi kekacauan.

Sebuah drone yang membawa bendera nasionalis dengan peta "Albania Raya" terbang di atas lapangan.

Pertandingan pada 2014 itu kemudian dihentikan setelah suporter Serbia merangsek masuk ke lapangan untuk menyerang pemain Albania.

Pertikaian diplomatik lalu meletus setelah itu. Saudara laki-laki Perdana Menteri Albania dituduh berada di balik aksi tersebut, tetapi dia dengan keras membantahnya.

Rivalitas Serbia dan Albania sudah mengakar lama, dan suporter Albania lalu dilarang datang ke stadion.

Baca juga: Di Dalam Perut Gunung, Albania Simpan Jet-jet Lamanya untuk Dijual

4. Drone membawa bendera Armenia di Liga Europa

Peristiwa yang sama terulang pada 2019 dalam pertandingan Liga Europa di Luksemburg, antara klub lokal Dudelange melawan Qarabag dari Azerbaijan.

Laga dihentikan selama 20 menit akibat sebuah drone membawa bendera Armenia dari wilayah separatis Nagorno-Karabakh terbang di atas lapangan.

Armenia dan Azerbaijan berperang dua kali memperebutkan wilayah yang disengketakan itu sejak pecahnya Uni Soviet.

Saat drone melayang di atas lingkaran tengah para pemain Qarabag berusaha menjatuhkannya dengan bola, tetapi tembakan mereka semuanya melenceng.

Tembakan mereka ternyata lebih akurat di depan gawang lawan, yang akhirnya menang dengan skor 3-0.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

5. Barcelona dan pemberontakan Catalonia

Massa mahasiswa mengibarkan bendera pro-kemerdekaan 'Estelada' saat demonstrasi melawan pihak pemerintah Spanyol terkait referendum kemerdekaan di Catalonia, Spanyol, Kamis (28/9/2017). Warga Catalonia akan menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober mendatang, namun pemerintah Spanyol menolak keras dan menyatakannya ilegal.AFP PHOTO/JOSEP LAGO Massa mahasiswa mengibarkan bendera pro-kemerdekaan 'Estelada' saat demonstrasi melawan pihak pemerintah Spanyol terkait referendum kemerdekaan di Catalonia, Spanyol, Kamis (28/9/2017). Warga Catalonia akan menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober mendatang, namun pemerintah Spanyol menolak keras dan menyatakannya ilegal.
Barcelona identik dengan Catalonia. Los Cules menjadi simbol perlawanan di sepak bola terhadap Spanyol dan diktator Jenderal Francisco Franco yang mengidolai Real Madrid.

Bendera raksasa Catalonia, termasuk Estelada yang mendukung kemerdekaan, sering dikibarkan di Camp Nou dan membuat klub tersebut didenda beberapa kali.

Namun sanksi tidak menghentikan para suporter meneriakkan yel-yel dukungan kemerdekaan pada menit ke-17 setiap pertandingan, untuk menandai jatuhnya Catalonia dalam Perang Suksesi Spanyol pada tahun 1714.

6. Kontroversi warna jersey Rangers

Pemain Rangers, Joe Aribo, merayakan gol tim ke gawang Celtic dalam laga Liga Skotlandia 2020-2021 di Stadion Ibrox pada 2 Januari 2021. Ian MacNicol / GETTY IMAGES EUROPE / Getty Images via AFP Pemain Rangers, Joe Aribo, merayakan gol tim ke gawang Celtic dalam laga Liga Skotlandia 2020-2021 di Stadion Ibrox pada 2 Januari 2021.
Rangers yang menjuarai Liga Skotlandia musim ini, pernah dituduh memihak beberapa sektarianisme suporter mereka dengan seragam tandang warna oranye pada 2002.

Kota Glasgow tempat mereka bermarkas dan memiliki rival sekota yakni Celtic, terbagi oleh mayoritas penganut Protestan yang identik dengan warna oranye dan Katolik.

Rangers akhirnya menarik peluncuran jersey bagian atasnya, tetapi bersikeras bahwa itu bukan oranye melainkan tangerine.

Warna oranye sangat populer di kalangan suporter Rangers. Mereka kerap mengenakannya dalam derbi Old Firm melawan Celtic, yang basis penggemarnya secara tradisional Katolik.

Baca juga: Steven Gerrard Bawa Rangers Juara Tanpa Terkalahkan dan Sarat Rekor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Seberapa Kuat Militer Iran?

Seberapa Kuat Militer Iran?

Internasional
Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Serangan Iran ke Israel Tampaknya Direncanakan untuk Gagal

Internasional
Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?

Internasional
Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Seberapa Dekat Israel Singkirkan Hamas?

Internasional
Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Mengenal Sistem Pertahanan Iron Dome Israel

Internasional
30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

30 Tahun Genosida Rwanda yang Menewaskan 800.000 Orang

Internasional
Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Internasional
Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Trump Dituduh Menjual Alkitab untuk Kebutuhan Kampanye

Internasional
Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Belajar dari Cara Taiwan Menghadapi Gempa Bumi

Internasional
Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Korupsi dan Kecurangan Pemilu, Alasan AS Jatuhkan Sanksi pada Zimbabwe

Internasional
Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Bagaimana AI Digunakan Israel Dalam Perang Melawan Hamas?

Internasional
Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Apa Saja Opsi Iran untuk Membalas Israel, Setelah Jenderalnya Dibunuh?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com